CENGKERAMAN KAPITALISME GLOBAL
Foto: Andi Naja FP Paraga (Penulis)
oleh : Andi Naja FP Paraga
Setidaknya ada 5(lima) hal Negatif yang tercipta di Era Globalisasi,antara lain Menciptakan Kesenjangan Sosial yang semakin tinggi,Meningkatnya Angka Kemiskinan dan Pengangguran,Menciptakan Upah Murah dan Menciptakan biaya hidup tinggi dan menjerat Negara Miskin dengan hutang. Semua hal tersebut diatas sedang mencengkeram Indonesia. Namun untuk kesempatan kali ini mustahil untuk dibahas semuanya. Karena itu kita memilih satu akibat saja dari Cengkeraman Globalisasi yaitu Menciptakan Upah Murah.
Upah Murah dan Lemahnya Jaminan Sosial adalah salah satu penyebab angka kemiskinan yang cendrung naik. Upah Minimum Propensi(UMP) dengan perhitungan berdasarkan upah untuk pekerja lajang realitasnya upah sebesar itu tidak akan pernah mencukupi kebutuhan hidup seorang pekerja lajang apalagi untuk mampu mensejahterakan pekerja yang sudah memiliki keluarga.
Begitu juga dengan diberlakukannya sistim Kerja Kontrak,honorer maupun Outsourcing justru memposisikan buruh/Pekerja menjadi anak tiri dalam sebuah perusahaan. Upah Murah, Status tidak jelas karena bisa diberhentikan kapan saja tanpa ada jaminan pesangon yang jelas. Bagaimana mungkin kita berharap angka pengangguran dan kemiskinan akan berkurang di Indonesia.
Kondisi ini diperparah dengan lemahnya jaminan sosial dari pemerintah maupun pengusaha. Dengan merebaknya Outsourcing dan Pekerja Kontrak hak hak buruh menjadi semakin lemah. Sulitnya memperoleh jaminan kesehatan atau hak pensiun atau pesangon ketika terjadi Pemutusan Hubungan Kerja(PHK). Sementara itu hingga saat ini belum sanggup memberikan layanan kesehatan,pendidikan,perumahan dan transportasi yang murah.
Penggajian seperti ini sekarang sudah bukan monopoli perusahaan besar. Gurita Kapitalisme telah merambah banyak pengusaha yang berbisnis dalam produk-produk keagamaan. Tak jarang dan tentu tanpa sungkan mereka mengikat pinggang stafnya dengan upah seminimum mungkin dengan konsesi Surga di akhirat.
John Perkins sebagai Mantan Antek Arsitek kapitalis mengakui bahwa ia bertugas untuk menjerat Negara-negara berkembang dengan 5(lima) jurus Kapitalisme Global tersebut diatas termasuk Indonesia. Dan yang paling parah menjerat dunia dengan hutang . Dengan mau berhutang maka negara negara donor tersebut akan mudah untuk mengatur dan menekan kebijakan-kebijakan Indonesia dalam bidang politik dan ekonomi dan bila terjerat sangat sulit untuk keluar karena sistem yang dibentuk sangat menyulitkan debitur melunasi hutang selamanya.
Jadi Kebijakan Upah Murah itu sesungguhnya tidak disebabkan oleh keinginan sebuah rezim yang sedang berkuasa pada suatu negara melainkan sebuah skenario Kapitalis Global yang sulit dihindari. Persoalannya mungkinkah Indonesia akan memiliki kemampuan untuk melawan skenario global itu saat ini apalagi di tengah wabah virus corona yang juga ditengarahi sebagai bagian dari skenario global itu. Yang pasti semua Negara terdampak Covid 19 akan memilih berhutang kepada Negara Kapitalis untuk memulihkan perekonomiannya dan dengan demikian kebijakan Upah murah akan berlanjut terus menerus.(ANFPP090520)
Disclaimer : Setiap opini di media ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.