Membandingkan Metode Percakapan Intelijen dengan Wartawan

Membandingkan Metode Percakapan Intelijen dengan Wartawan

Secara prinsip intelijen dan wartawan mempunyai cara kerja yang hampir sama dalam memperoleh informasi. Kedua profesi tersebut harus dilakukan oleh orang yang cerdas karena bertugas untuk menggali dan menyajikan informasi. Intelijen mencari informasi secara tertutup, tanpa diketahui sumber informasi bahwa dirinya sedang digali dengan teknik elisitasi (percakapan untuk mencari informasi tanpa disadari sumber informasinya), wartawan mencari informasi dengan teknik wawancara (percakapan untuk mencari informasi yang disadari oleh sumber informasi).

Wartawan membuat karya intelijen dengan standard 5W1H (What, who, why, where, when, how), dan ini sama dengan standard laporan-informasi intelijen dengan bahasa yang lebih nasionalis dengan standard SiABiDiBaMe, Siapa, Apa, Bilamana, Dimana, Bagaimana dan Mengapa).

Teknik paling membedakan antara intelijen dan wartawan adalah teknik pencarian informasi, intelijen menggunakan elisitasi. Dalam elisitasi maka petugas intelijen biasanya menyamar, menggunakan cover, supaya tidak dikenali oleh sumber informasi (lawan bicara). Percakapan juga dibuat seperti percakapan yang akrab dan menggali informasi dengan sabar, bahkan jika informasi yang didapat hanya sepotong-potong itu adalah hal yang wajar.

Biasanya perlu beberapa kali percakapan dalam sesi dan suasana yang berbeda supaya informasi dapat keluar tanpa disadari oleh lawan bicara. Paling penting adalah sumber informasi tidak boleh tahu bahwa yang mengajak untuk bercakap-cakap adalah petugas intelijen.

Seorang wartawan ketika bertemu dengan sumber berita pasti membawa identitas sebagai wartawan (kartu pers), bahkan menyebutkan asal medianya. Tentu ini tidak bisa dilakukan oleh petugas intelijen yang mengaku sebagai intel dan berasal dari satuan x.

Wartawan melakukan penggalian informasi secara terbuka, sumber berita sangat sadar bahwa lawan bicaranya adalah wartawan yang butuh informasi, bahkan kadang tanpa diminta sumber berita malah semangat berbicara dengan tujuan untuk menyebarkan informasi tertentu.

Seorang intelijen mencari informasi hanya untuk user/atasannya saja sesuai TO (Targer Operasi), informasi tidak mungkin disebar selain kepada user, karena akibatnya bisa fatal jika informasi yang diperoleh disebar kepada orang yang tidak berhak.

Semua informasi intelijen biasanya mempunyai klasifikasi rahasia. Seorang wartawan mencari informasi untuk media massa yang berarti untuk dipublikasikan bagi seluruh masyarakat. Walaupun informasi tersebut adalah rahasia maka jika sudah berada di tangan wartawan dan dimuat di media akan menjadi rahasia umum alias bukan rahasia lagi.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent