Tips Hemat Jajan Anak Sekolah – Anak-anak usia sekoloah cenderung aktif dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, termasuk dalam hal jajanan. jajanan sekolah sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak karena bentuknya yang lucu, rasanya yang enak, serta suasana berbagi dengan teman-teman. Namun, sebagai orang tua, penting untuk memperhatikan kebiasaan jajan anak agar tetap sehat, aman dan hemat. Tidak sedikit kasus gangguan kesehatan muncul akibat jajan sembarangan, terutama dari makanan yang kurang higienis dan tinggi pula atau pewarna buatan.
Untungnya, mengontrol jajanan anak tidak selalu berarti harus melarang total. Dengan pendekatan yang tepat, kita bisa membantu anak jajan dengan cerdas dan hemat, tanpa mengurangi keseruan mereka dalam menikmati waktu istirahat di sekolah.
1. Edukasi Anak Tentang Jajanan Sehat
Langkah awal yang penting adalah memberi pemahaman kepada anak mengenai jajanan yang sehat dan tidak sehat. Gunakan bahasa sederhana yang mudah di pahami anak-anak, misalnya: “Kalau makan permen terus bisa sakit gigi, loh!” atau “Coba pilih yang warnanya tidak terlalu mencolok, itu lebih sehat.”
Baca Juga: 6 Profesi Unik yang Diprediksi Laris Manis di Tahun 2025
2. Siapkan Bekal dari Rumah
Membawakan bekal adalah salah satu solusi terbaik agar anak tidak jajan sembarangan. Tidak hanya lebih hemat, bekal juga lebih terjamin kebersihannya. Orang tua bisa menyiapkan menu sederhana yang tetap menarik, seperti nasi kepal, sanwich, roti cokelat, atau buah potong.
Sesekali, libatkan anak dalam proses menyiapkan bekalnya. Anak-anak biasanya lebih semangat menyantap bekal yang mereka bantu buat sendiri. Bekal pun tidak harus selalu makan berat, bisa juga camilan sehat seperti pudding, telur rebus, atau cemilan berbasis oat.
3. Tentukan Anggaran Harian untuk Jajan
Jika anak tetap ingin jajan di sekolah, penting untuk memberi uang saku dengan nominal yang sesuai. jangan terlalu besar, tapi juga jangan terlalu kecil hingga membuat anak merasa kekurangan dan mencari jalan pintas.
Misalnya, tentukan uang jajan harian sebesar Rp5.000-Rp10.000 tergantung usia dan jenjang pendidikan. Ajarkan anak untuk membagi uang tersebut, misalnya sebagian untuk membeli minuman, sebagian untuk camilan, Jika ada sisa, ajari mereka untuk menabung. Dengan begitu, mereka juga belajar mengatur keuangan sejak dini.
4. Kenalkan Alternatif Camilan Sehat
Alternatif camilan sehat yang bisa di bawa ke sekolah sangat banyak. Orang tua bisa menyiapakan cemilan berbasis kacang-kacangan, kripik buah, granola bar, atau yogurt. Produk-produk ini banyak tersedia di pasaran dengan harga terjangkau dan tetap bisa memuaskan rasa ingin jajan anak.
Jika memungkinkan, buat sendiri cemilan sehat di rumah seperti bola-bola cokelat dari kurma dan oats, muffin pisang, atau roti lapis isi sayur. Anak bisa tetap merasa “jajan” meski makan bekal dari rumah.
5. Komunikasi Rutin dengan Anak Guru
Jalin komunikasi terbuka dengan anak tentang kebiasaanya di sekolah. Tanyakan makanan apa yang bia beli, mengapa memilih jajanan tersebut, dan apakah temannya juga suka. Dari situ, orang tua bisa mengetahui tren jajanan di sekolah dan memberi arahan yang lebih relevan.
6. Ajari Anak Menjadi Konsumen Cerdas
Ajarkan anak untuk tidak langsung tergiur kemasan menraik atau iklan yang berlebihan. Tanamkan nilai bahwa makanan enak belum tentu sehat. Berikan contah nyata, misalnya dengan membandingkan camilan dengan kadar gula tinggi dan camilan alami yang menyegarkan.