Mempelajari tafsir Al Qur’an
JI-Jakarta. Dari Utsman bin Affan r.a bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Barang siapa yang berwudhu dan membaguskan wudhunya, maka dosa-dosa akan keluar dari jasadnya sehingga dari bawah kukunya juga.”
Dari Nu’aim bin Abdullah r.a, ia berkata : Sesungguhnya ia melihat Abu Hurairah berwudhu. Ia mencuci muka dan tangannya hingga sampai ke batas bahu. Kemudian dicucinya kedua kakinya hingga setinggi betis. Sesudah itu ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Sesungguhnya umatku pada hari kiamat akan datang dengan muka, dan kaki dan tangannya bercahaya. Jadi, barang siapa di antara kamu yang mampu memanjangkan cahaya tadi, hendaklah melakukannya.'”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya telagaku lebih jauh dibandingkan dengan jarak antara Ailah (daerah di utara Arab) dan Adan (daerah di selain Arab). Ia putih dari pada salju, lebih manis dari pada madu dicampur susu; dan gayungnya lebih banyak dari pada jumlah bintang. Saya mencegah orang-orang mendatangi telagaku, sebagaimana seorang lelaki mencegah onta orang lain mendatangi telaganya.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah anda mengenali kami ketika itu ?” Rasulullah Saw. menjawab, “Ya, ketika itu anda mempunyai tanda yang tidak dipunyai oleh umat-umat lain. Anda akan datang kepadaku dengan bercahaya-cahaya gilang gemilang karena bekas wudhu.
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Maukah kamu saya tunjukkan pada sesutau yang digunakan oleh Allah untuk menghapus dosa dan untuk mengangkat derajat ?” Para sahabat bertanya, “Mau, ya Rasulullah.” Beliau bersabda, “Penyempurnaan wudhu terhadap hal-hal yang tidak disukai, banyaknya langkah ke masjid dan menanti shalat sesudah shalat, itulah cara menguasai diri yang efektif.'”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Fitra itu ada lima macam : Khitan, mencukur bulu ari-ari, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan memotong kumis.” Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Potobglah kumis dan rawatlah jenggot.” Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah menyamai orang-orang musyrik. Potonglah kumis dan rawatlah jenggot.” Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Potonglah kumis dan rawatlah jenggot, jangan menyamai orang Majusi.”
Dari Aisyah r.a, ia berkata : “Sesungguhnya Rasulullah Saw. menyukai memulai dengan yang kanan apabila beliau bersuci, ketika bersisir dan memakai terompah.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Takutlah (jauhilah) dua perbuatan terkutuk !” Para sabahat bertanya, “Siapakah keduanya itu ya Rasulullah ?” Beliau bersabda, “Orang yang buang hajat di jalan atau di tempat teduh.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila salah seorang diantara kamu bangun dari tidurnya, janganlah mencelupkan tangannya ke dalam wadah sebelum membasuhnya tiga kali. Karena kamu tidak tahu dimana tanganmu itu terletak sewaktu tidur.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila ada anjing minum ke dalam bejanamu, tumpahkanlah isinya, kemudian basuh bejana tadi tujuh kali.” Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Sucinya bejana salah seorang dari kamu, bila ada anjing minum di dalamnya, adalah membasuhnya sampai tujuh kali, dan salah satunya dengan memakai debu.” Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kamu kencing di air yang tenang, kemudian mandi dengan air tersebut.”
Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kamu kencing di dalam air tenang yang tidak mengalir, lalu mandi dengan air itu.”
Dari Anas r.a bahwa ada seorang desa yang kencing di masjid, lalu sebagian orang menuju kepadanya. Maka Rasulullah Saw. bersabda, “Biarkan dia dan jangan kamu hentikan.” Anas berkata, “Ketika orang itu telah selesai kencing, Nabi Saw. menyuruh ambilkan seember air, lalu dituangkannya di bekas kencing orang itu.”
Dari Ummu Qais binti Mihshan r.a, ia berkata : “Ia datang kepada Rasulullah Saw. dengan membawa bayi yang belum memakan mekanan selain air susu ibu. Bayi itu diletakannya di pangkuan beliau, dan ia kencing (mengenai pakaian Nabi). Maka beliau hanya memercik-mercikkan air saja.”
Dari Abu Sa’id Al Khudriy r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki, dan perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang lelaki tidak boleh mendatangi laki-laki lain (berbaring bersama) dalam satu pakaian, dan seorang perempuan tidak boleh mendatangi perempuan lain dalam satu pakaian.”
Dari Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata : “Tatkala Ka’bah diperbaiki; Rasulullah Saw. ikut bersama-sama mengangkat batu dengan Abbas. Abbas berkata kepada Nabi Saw., “Sampirkan kainmu pada pundakmu untuk alas batu.” Beliau melakukannya, lalu beliau tersungkur dan mata beliau memandang ke langit. Kemudian beliau berdiri sambil bersabda, “Kainku, kainku !” Kemudian beliau mengenakan kainnya lagi.'”
Dari Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata : “Rasulullah Saw. turut bersama-sama orang banyak mengangkat batu untuk memperbaiki Ka’bah. Ketika itu beliau memakai kain (sarung). Kemudian Abbas berkata kepada beliau : “Hai Keponakanku, kenapa tidak kamu lepas saja kainmu dan kamu sampirkan pada pundakmu untuk alas batu ?” Maka beliau melepaskannya dan menyampirkannya pada pundak. Tiba-riba beliau tersungkur, pingsan. Sejak saat itu ia tidak pernah melihat telanjang.”
Dari Miswar bin Mahramah r.a , ia berkata : “Pernah saya membawa batu yang berat. Sementara itu saya memakai kain yang tipis, tiba-tiba kainku terlepas, sedang saya masih membawa batu yang tidak bisa saya letakkan sampai tiba di tempatnya, maka Rasulullah Saw. bersabda, “Kembalilah ke tempat pakaianmu, kemudian pakailah, dan sekali-kali jangan berjalan dengan telanjang.”
Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata : “Rasulullah Saw. menemukan kambing yang mati, yaitu kambing yang disedekahkan orang kepada budak perempuan Maimunah. Beliau bersabda, “Mengapa tidak kamu manfaatkan kulitnya ?” Mereka berkata, “Ia sudah menjadi bangkai”. Beliau bersabda, “Yang diharamkan itu hanya memakannya.”
Dari Ibnu Abbas r.a, ia berkata : “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda : ‘Kulit binatang itu bisa manjadi suci apabila disamak.'”
Dari Ibnu Wa’lah as Sabaiy r.a, ia bertanya kepada Abdullah bin Abbas r.a, kataku : “Ketika kami berada di Maghrib, kemudian datang orang-orang Majusi dengan membawa beberapa kantong kulit yang berisi air dan lemak.” Ibnu Abbas berkata : “Minumlah.” “Apakah pendapatmu ?” Tanyaku. Ia berkata : “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, ‘Kulit yang telah disamak adalah suci.'”