Survei dan mozaik situasi menjelang Pilpres 2024

Survei dan mozaik situasi menjelang Pilpres 2024

JI-Jakarta. Hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA memprediksi bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, bakal meraup suara mayoritas dari pemilih partai berhaluan Islam. Hal itu disampaikan dalam paparan survei bertajuk hasil temuan dan analisis survei nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait Ormas Islam, Partai Islam, dan pilihan Capres September 2023. “Anies paling unggul di pemilih partai Islam.

Sementara Prabowo dan Ganjar bersaing di pemilih partai Islam,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, saat memaparkan hasil survei di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, seperti dikutip dari kanal YouTube LSI Denny JA.

Menurut Ardian, perolehan suara partai Islam untuk Pemilu 2024 berdasarkan survei pada Agustus 2023 diprediksi berada di angka 18,2 persen. Perincian prediksi perolehan suara itu yakni 6,6 persen diraih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), 5,6 persen untuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 4 persen diraih Partai Amanat Nasional (PAN), dan 2 persen untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dari prediksi keseluruhan prediksi suara partai Islam pada Pemilu dan Pilpres 2024, sebanyak 37,1 persen responden meyakini bakal mengalir kepada Anies. Sedangkan suara dari responden partai Islam yang diprediksi mengalir kepada bakal capres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, sebesar 28,3 persen.

Kemudian prediksi suara responden dari partai Islam yang mengalir kepada bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Ganjar Pranowo sekitar 28,1 persen. Sementara 6,5 persen responden sisanya tidak menjawab.

Prabowo-Ganjar

Dalam survei itu, jika Prabowo dan Ganjar disandingkan berhadapan (head to head), Anies dinilai akan tetap unggul suara secara telak di kalangan partai Islam. “Skema head to head dengan Ganjar, Anies unggul telak 15,3 persen. Sedangkan dengan Prabowo, Anies juga unggul telak 6,8 persen,” ujar Ardian.

Akan tetapi, suara Anies diprediksi justru bakal anjlok di kalangan pemilih partai nasionalis. Dari survei yang dilakukan LSI, elektabilitas Anies di kalangan partai nasionalis mencapai 60,5 persen pada Pilpres 2024 mendatang, tetapi kemungkinan dia hanya meraih 15,1 persen suara. Sedangkan Prabowo dan Ganjar diprediksi akan bersaing ketat memperebutkan suara dari kalangan partai nasionalis.

Menurut survei itu, Prabowo memperoleh 42,3 persen suara dari responden, disusul Ganjar dengan 42 persen. Sedangkan 0,6 persen responden tak menjawab. “Hanya selisih 0,3 persen untuk keunggulan Prabowo atas Ganjar,” ujar Ardian.

Selain itu, dalam survei itu juga memprediksi PDI-P tetap akan menjadi pemenang pemilu dengan meraih 23,3 persen suara, disusul Partai Gerindra dengan 15,7 persen, dan Partai Golkar di posisi ketiga dengan 12,7 persen. Di bawahnya diprediksi diduduki Partai Nasdem dengan 5,6 persen suara, dan Partai Demokrat dengan 3,3 persen suara. Ardian mengatakan, survei itu dilakukan secara wawancara tatap muka pada 1-8 Agustus 2023 dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.

Metodologi survei ini adalah multistage random sampling. Ardian mengungkapkan responden dipilih secara acak. Dalam salah satu pertanyaannya, responden diminta menjawab apakah merasa bagian dari ormas agama NU, Muhammadiyah, atau ormas lainnya. Adapun, margin of error survei ini sebesar 2,9 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan kuisioner. Survei ini melibatkan 56,9 persen responden yang terafiliasi NU dan 5,7 persen responden yang merasa terafiliasi Muhammadiyah.

Kemudian, lembaga tersebut juga melibatkan responden yang merasa terafiliasi ormas Islam lain 3 persen, non-ormas Islam 33,8 persen, sedangkan yang tidak tahu atau jawab sebagai bagian dari ormas Islam 0,6 persen.

Periset di Center for Social Policy Surabaya, Jawa Timur, Rosdiansyah mengatakan hasil risetnya selama ini sejalan dengan temuan survei Politika Research and Consulting (PRC) yang baru dirilis Minggu (17/9). Survei PRC menyebut elektabilitas Anies Baswedan di Jawa Timur meningkat pada September 2023 usai mendeklarasikan cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar.


Diketahui, elektabilitas Anies naik menjadi 18,3 persen dibandingkan posisi April 2023 yang hanya sebesar 14 persen. Sebaliknya, elektabilitas Prabowo Subianto merosot dari 40,5 persen per April 2023 menjadi 32,3 persen pada September 2023. Penurunan yang sama juga terjadi pada Ganjar Pranowo, dari 40,8 persen (April 2023) menjadi 40,4 persen (September 2023).

Selain itu, dalam waktu seminggu usai deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), sebanyak 22,4% pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) diketahui mulai bermigrasi ke Anies.

“Itu benar. Pengamatan saya di lapangan, akar rumput, grass root, terjadi eksodus massa nahdliyin setelah deklarasi AMIN. Deklarasi AMIN di Surabaya bagi warga nahdliyin yang secara emosional, PKB sebagai penampung aspirasi politik warga nahdliyin dilihat setelah menentukan mitra koalisi dan pasangan untuk pilpres 2024,” ujar Rosdiansyah.

Ia mengatakan dukungan ini terlihat dari fakta lapangan, seperti terjadi di Kediri, Blitar, serta daerah Tapal Kuda dan sebagian daerah Mataraman yang banyak pondok pesantrennya.

“Mereka melihat satu-satunya aspirasi warga nahdliyin secara politik itu adalah PKB dan Gus Muhaimin yang kini telah berpasangan dengan Anies,” tutur Rosdiansyah.

“Nah, warga nahdliyin di akar rumput, terutama pedesaan ini, akan samina wa athona, kami dengar dan patuh. Pengamatan saya di akar rumput nahdliyin Jawa Timur persis seperti temuan survei ini,” imbuhnya.

Rosdiansyah menilai nama Gus Muhaimin hingga kini masih bergaung kuat di Jawa Timur. Menurutnya, Muhaimin memiliki karisma karena dianggap melakukan pengorganisasian, terutama berkoordinasi dengan kepala-kepala daerah yang berasal dari PKB, seperti di Sidoarjo, Gresik, hingga Bojonegoro.

“Kita tahu Bupati Gresik dan Sidoarjo itu menantu dan anak dari Gus Ali, Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo yang telah tegas memberikan dukungan kepada Muhaimin,” ujarnya. Ia menambahkan pasca deklarasi AMIN, PKB di Jatim telah melakukan konsolidasi hingga ke grass root.

“Digarisbawahi ini, konsolidasinya hingga ke akar rumput, ke desa-desa di Jatim yang selama ini menjadi basis kekuatan PKB sebagai partainya kaum nahdliyin. Jadi setelah PKB dan Cak Imin ke Koalisi Perubahan, akar rumput nahdliyin di desa-desa di Jatim ini akan sami’na wa atho’na. Itu realita di Jatim. Kalau saya perhatikan, nahdliyin di Jatim memang kini berbondong-bondong ke AMIN,” terangnya.

Tidak hanya mendukung AMIN secara pasif, Rosdiansyah mengatakan golongan akar rumput ini aktif mengkoordinasikan saksi pendukung AMIN hingga ke desa-desa di Jatim.

“Di Jatim ini, meski terdapat empat budaya besar yang berbeda, yakni Pandalungan atau Tapal Kuda, Arek, Mataraman, dan Madura, tetapi ada satu hal yang dipegang, yakni sami’na wa atho’na. Kalau wadah aspirasi politik mereka sudah menentukan, mereka akan mengikuti. Itu budaya warga nahdliyin di desa-desa di Jatim,” pungkasnya.

Sebagai informasi, survei PRC dilakukan kepada 1.200 total responden di Jawa Timur dengan response rate 100%. Adapun margin of error dari survei sebesar 2,7 persen. Dalam survei ini, responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab naik dari 4,8 persen menjadi 9 persen.
Saiful Mujani Research Center (SMRC) mengungkapkan gerakan 212 punya pendukung hingga 35 juta orang dan suaranya terbelah ke Anies Baswedan dan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Dalam survei yang digelar 31 Juli-11 Agustus 2023, SMRC mencatat ada 44 persen responden yang tahu gerakan 212. Dari jumlah itu, sekitar 38 persen setuju atau mendukung gerakan 212.

“Publik yang mendukung gerakan ini cukup banyak, sekitar 16 sampai 17 persen populasi atau sekitar 30-35 juta orang,” kata Saiful. SMRC juga memetakan pilihan politik dari kalangan yang mendukung 212. Saiful menyebut suara pendukung 212 terbelah ke Anies dan Prabowo.

Deklarasi AMIN

Sebanyak 42 persen dari kalangan pendukung 212 memilih Anies sebagai presiden. Lalu ada 35 persen lainnya yang memilih Prabowo. Adapun Ganjar hanya didukung 18 persen simpatisan gerakan 212.

“Ini sesuai perkiraan. Jadi, pendukung 212 itu kalau enggak Anies, ya ke Prabowo,” ujarnya.

SMRC pun membuat simulasi pilpres putaran kedua dengan peserta Ganjar dan Prabowo. Hasilnya, 59 persen pendukung 212 memilih Prabowo, sedangkan 29 persen lainnya memilih Ganjar.

Saiful mengatakan sebagian pendukung 212 yang memilih Prabowo pada Pilpres 2019 masih bertahan. Namun, Prabowo diprediksi tidak akan terang-terangan menunjukkan kedekatan dengan kelompok itu.

“Dia (Prabowo) juga tidak akan eksplisit menunjukkan kedekatannya dengan massa gerakan 212 tersebut karena berharap tambahan dukungan dari pemilih atau pendukung Jokowi,” ucapnya.

Survei ini melibatkan 4.260 orang responden yang dipilih secara random (stratified multistage random sampling). Responden diwawancarai secara tatap muka.

Ambang batas kesalahan atau margin of error survei ini sekitar 1,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Belum ada survei lembaga lain dalam waktu dekat yang menguji preferensi politik pendukung 212. Survei LSI Denny JA 1-8 Agustus 2023 menguji preferensi politik di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Survei itu mencatat keunggulan Prabowo Subianto di kalangan NU. Sementara itu, Anies Baswedan unggul di kalangan Muhammadiyah.

Sebanyak 36,2 persen warga NU memilih Prabowo. Lalu 35,5 persen memilih Ganjar dan 17,9 persen memilih Anies.

Di kalangan Muhammadiyah, Anies punya elektabilitas 45,2 persen. Di posisi kedua ada Ganjar dengan 33 persen. Lalu Prabowo di posisi ketiga dengan 20,8 persen.

Ketua Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Yusuf Martak memastikan eks Imam besar Front Pembela Islam (FPI) sekaligus Pembina PA 212 Muhammad Rizieq Shihab tak akan bersikap netral di Pilpres 2024 mendatang.

Anies-Rizieqq Shihab

“Insyallah, Insyallah, Insyallah begitu,” kata Martak ketika ditanyakan sikap Rizieq tak akan netral di Pilpres 2024 saat ditemui di Menara Hijau, Jakarta.

Martak menjelaskan Rizieq sebagai warga negara pasti memiliki hak untuk memilih capres yang akan didukungnya di Pilpres 2024. Namun, ia mengatakan Rizieq masih mengkaji siapa capres yang akan didukungnya.

Martak menjelaskan pemberian dukungan kepada capres tertentu di 2024 tak sekadar untuk didukung semata. Melainkan harus memiliki Syarat bisa bermanfaat bagi umat Islam bangsa dan negara secara luas.

“Itu harga mati bagi kita. Kita tak butuh jabatan, tak ingin posisi, kita tak minta biaya dan lain-lain. Kita insyaallah beda dengan ormas-ormas lain,” kata dia.

Martak juga menjelaskan pihaknya telah menggelar rapat dengan Rizieq Shihab pada Selasa (19/9) malam tadi. Pada kesempatan itu, keputusan untuk mendukung capres tertentu masih menunggu terlebih dulu atau wait and see.

“Keputusan kita semalam, alhamdulillah berjalan dinamis, prinsip kita wait and see dulu. Nanti kalau sudah jelas semua, baru kita semua akan menyatakan dukungan,” kata dia.

Pada Pilpres 2019 lalu, Rizieq telah memberikan dukungannya bagi pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kala itu, Prabowo-Sandi bertanding melawan pasangan petahana Jokowi-Ma’ruf Amin. Namun, Jokowi-Ma’ruf keluar sebagai pemenang dalam momen Pilpres tersebut.

Sampai saat ini terdapat tiga bakal capres yang sudah mengumumkan akan maju di Pilpres 2024 mendatang. Mereka di antaranya Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menyatakan bakal mengumumkan cawapres Ganjar Pranowo pada menit-menit akhir atau last minute pendaftaran Pilpres 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua DPP DPIP, Djarot Saiful Hidayat menilai cawapres Ganjar lebih baik diumumkan setelah Prabowo Subianto. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Djarot

“Memang sebaiknya begitu. Jadi tenang saja,” kata Djarot di kantor DPP PDIP. Djarot memastikan PDIP telah menyiapkan kejutan soal sosok cawapres Ganjar. Baik dari nama maupun waktu kapan akan diumumkan.

Di sisi lain, pengumuman cawapres pada last minute, kata Djarot, juga terkait dinamika politik yang masih bergerak dinamis. Dia mengaku ragu bakal ada tiga poros koalisi atau pasangan capres cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.

“Karena begini, apakah Anda yakin bahwa tiga poros ini semuanya bisa jalan, daftar di KPU tanggal 19-25 Oktober ya kan, masih ada dinamika loh ini ya kan,” ujarnya.

Namun, dia memastikan PDIP akan bertanding pada 14 Februari 2024 mendatang. Dia menyebut koalisi pendukung Ganjar solid.

“Jadi apa yang disampaikan oleh Pak Burhanudin [Direktur Eksekutif Indikator Politik] apa yang disampaikan oleh Pak Jazilul [Waketum PKB] misalnya gitu ya, itu bisa saja. Maka sebaiknya ya kita tunggu saja dan PDIP tetap konsisten,” kata Djarot.

Puan Maharani

Sementara itu Ketua DPP PDIP Puan Maharani menegaskan Menkopolhukam Mahfud MD belum tentu menjadi bakal cawapres untuk Bacapres PDIP Ganjar Pranowo. Menurutnya, waktu untuk menggodok pasangan eks gubernur Jawa Tengah di Pilpres 2024 masih cukup.

“(Mahfud MD cawapres Ganjar) kan belum, belum diumumin. Masih ada satu bulan untuk menggodoknya, masih ada waktu,” ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Puan menyebut waktu pendaftaran capres dan cawapres masih panjang. Ia mengingatkan DPR dan pemerintah sepakat pendaftaran akan dilaksanakan pada 19-25 Oktober 2023.

“Kan waktunya masih panjang. Walaupun dipercepat, tapi waktunya masih panjang masih ada satu bulan,” ujarnya.

Menurut Puan, Ganjar akan mengumumkan sendiri siapa bakal cawapres yang akan mendampinginya di Pilpres 2024. Meski demikian, Puan tak membeberkan kapan pendamping Ganjar diumumkan.

“Tentu saja capres yang belum mengumumkan cawapresnya masih ada waktu untuk kemudian nanti mengumumkan pada waktu yang tepat,” katanya.

Wacana dua poros koalisi pada Pilpres 2024 sebelumnya juga diungkapkan Waketum PKB Jazilul Fawaid. Namun, dia memastikan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) akan menjadi salah satu pasangan calon yang bertarung nanti.

Prabowo-Ganjar

“Saya melihatnya secara pribadi belum tentu ada tiga poros, bisa jadi dua poros, kita tunggu nanti,” kata Jazilul di kompleks parlemen, Senin (18/9).

Sejauh ini, sebulan jelang pendaftaran ke KPU, ada tiga poros koalisi dan dukungan capres. Pertama koalisi Anies-Cak Imin yang dukung PKB, NasDem, dan PKS.

Kedua, poros pendukung Prabowo yang diusung Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PBB, dan Gelora. Lalu poros ketiga, pendukung Ganjar yang diusung PDIP, PPP, Perindo dan Hanura.

Namun, dari tiga poros koalisi itu, baru koalisi NasDem, PKB, dan PKS yang telah mengumumkan cawapres.

Partai Demokrat menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) terkait arah dukungan capres 2024. Dalam Rapimnas itu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memastikan Demokrat mendukung Prabowo Subianto sebagai capres 2024.

Rapimnas pun dihadiri oleh pimpinan partai-partai pengusung Prabowo Subianto. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sendiri juga menghadiri acara rapimnas tersebut.

AHY

Dalam kesempatan itu, AHY menyampaikan hasil Rapimnas. Dia menegaskan Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.

Bakal cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku pihaknya tengah menggodok nama-nama yang bakal menjadi kapten Tim Nasional Pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). Sejumlah nama beredar, salah satu yang disebut Cak Imin ialah Najwa Shihab. Namun presenter kawakan tersebut menegaskan dirinya tidak akan menjadi tim sukses (timses) pasangan apapun.

Terkait itu, Koordinator Nasional Komunitas Pecinta Mas Anies (Kopi Manies), Siswanto Rusdi menilai, sosok yang layak mengemban ban kapten timnas pemenangan adalah mantan Panglima TNI atau kepala staf angkatan. “Kapten Timnas Pemenangan Amin, saya kira harus orang yang mengerti geopolitik, bahkan konstelasi maritim dunia,” ujar Siswanto kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta.

Terkait nama, Direktur National Maritime Institute (Namarin) ini menyebutkan Panglima TNI periode 2015-2017 Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Selain itu ada beberapa nama mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).

“Selain Jenderal Gatot, saya kira Laksamana Ade Supandi, Slamet Soebijanto atau Tedjo Edhy layak jadi kapten timnas Amin,” jelasnya.

Laksamana TNI (Purn) Ade Supandi merupakan KSAL periode 2014-2018. Kemudian Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto merupakan KSAL periode 2005-2007.

Dan terakhir Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno ialah KSAL periode 2008-2009, serta pernah menjabat Menko Polhukam pada 2014-2015.

Tedjo juga sudah malang melintang dalam dunia politik. Di antaranya pernah menjadi petinggi Partai Nasdem dan Berkarya.

Alasan Siswanto mengusulkan nama-nama tersebut, karena meyakini pengaruh bekas petinggi TNI masih diperhitungkan dalam dunia politik. “Di kubu Ganjar kita lihat ada nama (Jenderal) Andika Perkasa, di kubu Prabowo, Prabowonya sendiri juga seorang jenderal. Bahkan di belakangnya juga ada Wiranto, Agum Gumelar dan SBY. Nah di kubu Amin juga perlu para jenderal untuk mengimbangi,” pungkasnya.

Isu Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan diikuti dua pasangan calon Wakil Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) kembali mengemuka ke publik dan ramai diperbincangkan. Konon kabarnya Capres Prabowo Subianto bakal disandingkan dengan Ganjar Pranowo untuk menghadapi rivalnya, paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar / AMIN.

Eks politikus Partai NasDem, Zulfan Lindan ragu Anies Baswedan didaftarkan sebagai calon presiden ke KPU di Pilpres 2024 mendatang.
Zulfan menyebut dinamika politik saat ini dinamis dan peta koalisi masih bisa berubah. Dia yakin PKB juga bisa saja berubah sikap.

PKB

“Saya mau tanya, kalian yakin enggak Anies mau jadi capres. Enggak yakin. Saya paling enggak yakin dari dulu. Last minute bisa berubah. Apalagi kalau bicara PKB. Gampang sekali berubahnya,” kata Zulfan dalam sebuah diskusi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Meski telah dipasangkan dengan Muhaimin Iskandar dan didukung NasDem serta PKB, Zulfan menilai Anies masih berpeluang untuk berpisah.

Dia menyebut Ketua Umum NasDem Surya Paloh memiliki hubungan yang tidak baik dengan Presiden Joko Widodo. Surya atau partainya, menurut dia, juga memiliki sejumlah kasus.

“Dia kan selalu ingin menunjukkan muka kepada Pak Jokowi saya ini loyal. Saya ini tidak mau berbeda dengan Jokowi. Saya selalu sama. Karena terlalu banyak kasus. Itu problemnya,” kata dia.

Sekjen partai di Koalisi Perubahan rapat perdana membahas tim nasional (Timnas) pemenangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sekjen PKB Hasanudin Wahid mengungkap tiap partai mengusulkan nama yang jumlahnya mencapai 300 orang.

“Selain itu kita juga menginventarisir sejumlah nama-nama dari timnas pemenangan AMIN ini. Masing-masing partai juga tadi 300-an orang yang diusulkan dari PKS berbobot semuanya dan kelas berat semuanya dari PKB juga begitu, NasDem juga,” kata Hasanudin kepada wartawan di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat.

Hasanudin mengatakan, usulan-usulan terkait Timnas AMIN mencakupi unsur kalangan masyarakat dan kelompok. Dia memastikan akan menginventarisir nama-nama yang diusulkan.

“Bahkan banyak sekali usulan-usulan dari tokoh masyarakat berbagai latar belakang dari kelompok nasional dan sebagainya, itu sedang kita inventarisir terus, matangkan terus, dan sebanyak mungkin kita melibatkan stakeholder bangsa untuk sama-sama memenangkan pasangan AMIN,” ucapnya.

Sekjen NasDem Hermawi Taslim menyebut rapat antarsekjen partai di Koalisi Perubahan siang ini juga membahas persiapan administrasi pendaftaran Anies-Cak Imin ke KPU. Mereka menargetkan Anies-Cak Imin menjadi pasangan calon (paslon) pertama yang akan mendaftar di KPU.

“Di rapat perdana kami ingin berpacu dengan cepat, karena sesuai dengan arahan pimpinan kami, kami diminta untuk menjadi pendaftar paslon pertama nanti kalau KPU membuka pendaftaran,” kata Hermawi.

Hermawi mengatakan persiapan mereka kini sudah mencapai 85 persen. Dia optimistis Anies-Cak Imin bisa mendaftar menjadi paslon pertama.

“Tadi fokus kita kita banyak bekerja, banyak berbicara tentang persiapan kelengkapan administrasi untuk berangkat ke KPU. Jadi tadi selain kesekjenan tiga partai, ada timnya Pak Anies, mudah-mudahan kesiapan kita sudah 85 persen sekali rapat, karena dari kantor masing-masing sudah mempersiapkan diri di laptopnya ini persiapan kita untuk mendaftar 85 persen dan kita bertekad menjadi pendaftar pertama,” katanya.

Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi memastikan koalisi Anies-Cak Imin sudah siap berlayar. Oleh karena itu, perlu adanya pertemuan intens membahas persiapan hingga peta perjalanan ke depan.

“Kita dengan PKB dan PKS hari ini kita berkumpul ingin memastikan bahwa kapal ini udah siap berlayar, maka untuk berlayar itu perlu kita persiapan-persiapan, kita perlu siapkan nakhodanya, kita harus siapkan petanya, mapping perjalanannya, terus mesinnya, bensinnya, semua kita siapkan,” kata Aboe.

Aboe menambahkan pihaknya kembali rapat pada Rabu (20/9). Dia yakin persiapan akan selesai lebih cepat.

“Jadi kawan-kawan sekalian, tidak lama kita selesai dan esok tanggal 20 (September) kita jumpa lagi di tiga posisi. Di PKS, di NasDem dan di PKB. Jadi silakan saja bagi tugas, mau sebanyak ini pula juga nggak apa-apa. Dan saya yakin dan percaya dengan kesiapan ini memudahkan kita dalam merancang lebih cepat,” ujarnya.

Anies Rasyid Baswedan

Bakal calon presiden Anies Baswedan buka-bukaan soal adanya pengusaha-pengusaha yang berinteraksi dan membantu dirinya langsung mengalami pemeriksaan pajak ketat. Hal ini menurutnya membuat banyak pengusaha enggan membantu dan ikut andil dalam kampanyenya.

Cerita ini diungkapkan Anies dalam acara 3 Bacapres Bicara Gagasan yang dihelat oleh Najwa Shihab. Dalam salah satu dialog yang membicarakan soal rencana fundraising yang mau dilakukan Anies untuk kampanye, Najwa sempat bertanya mengapa tak banyak pengusaha, khususnya konglomerat kelas kakap tidak banyak mendukung dan menyokong Anies.

Anies menjawab semua pengusaha takut membantunya karena setelah membantu banyak pengusaha langsung diperiksa pajaknya. “Takut, karena kami mengalami, pengusaha-pengusaha yang berinteraksi, bertemu, sesudah itu mereka akan mengalami pemeriksaan. Pemeriksaan pajak, pemeriksaan yang lain-lain,” ungkap Anies.

Anies bilang di Jawa Tengah dan Jawa Barat sempat ada beberapa pengusaha yang membantunya berkampanye. Namun, setelah bantuan diberikan, salah satu pengusaha mengungkapkan perusahaan-perusahaannya langsung dicek kantor pajak. Sementara alasan pemeriksaan hanya disebutkan pemeriksaan secara acak alias random.

“Ada contoh di Jawa Barat, Jawa Tengah, membantu, setelah selesai, katanya random cuma 10-10 perusahaan miliknya diperiksa semua pajaknya. Maka apa yang terjadi? Takht orang membantu, padahal mereka tidak bantu saya. Mereka bantu relawan,” kisah Anies.

Najwa pun mendalami cerita Anies, dia mengkonfirmasi apakah maksud cerita itu Anies secara tak langsung bilang bila alat negara digunakan untuk mengintimidasi orang. Anies pun membenarkan.

“Ya, itu laporannya begitu. Saya tidak tahu yang memerintahkan siapa tapi faktanya di lapangan seperti itu,” ujar Anies.

Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo buka suara soal cerita yang diungkapkan Anies. Yustinus memberikan pernyataan terbuka di media sosial X, dalam cuitannya itu dia juga menyebutkan akun X milik Anies.

Ada empat poin klarifikasi yang diungkapkan Yustinus. Pertama, dia bilang Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dalam melakukan pelayanan, edukasi, pengawasan, dan pemeriksaan senantiasa didasarkan pada UU, aturan, tata cara yang baku. Pelaksanaannya juga dilakukan secara profesional dan berintegritas.

Poin kedua, Yustinus mengatakan pemeriksaan pajak hanya dapat dilakukan jika Wajib Pajak memiliki kelebihan bayar pajak ataupun terdapat data informasi akurat yang menunjukkan tingkat risiko tinggi sehingga kepatuhan Wajib Pajak harus diuji.

“Dengan demikian, tidak mungkin pemeriksaan dapat dilakukan dengan motif subyektif tertentu, termasuk politik,” tulis Yustinus menjabarkan poin ketiga klarifikasinya.

Poin terakhir, Yustinus menegaskan praktik terbaik tetap dilakukan DJP dalam menangani Wajib Pajak. Misalnya, meskipun Wajib Pajak masuk kategori pemeriksaan, DJP tetap melakukan imbauan agar Wajib Pajak tersebut melakukan pembetulan SPT dan membayar pajak terutang secara sukarela.

Yustinus pun meminta agar Anies mengklarifikasi juga ceritanya secara langsung dan meminta tudingan penggunaan alat negara untuk kepentingan politis dipastikan tidak benar.

Dia menegaskan DJP adalah alat negara yang digunakan secara deliberatif untuk menghimpun partisipasi rakyat, bergotong royong dengan membayar pajak demi kebaikan bersama.

“Dengan demikian kami klarifikasi, informasi yang Bapak terima perlu diperjelas dan tudingan ada penggunaan alat negara untuk kepentingan politis tertentu dipastikan tidak benar. Kemenkeu dan DJP senantiasa berkomitmen menjaga integritas dan akan menindak tegas semua pelanggaran yang dilakukan pegawai,” kata Yustinus.

Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi membeberkan sosok mantan Kapolri hingga mantan Jaksa Agung Muda Intelijen jadi bagian tim nasional (Timnas) pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pilpres 2024.
“Bekas eks kapolri, bekas kejaksaan, bekas jampidum, bekas jamintel,” kata Aboe di NasDem Tower..

Selain mantan penegak hukum, Aboe mengungkap bakal ada mantan selebritas, pengacara LBH, dan berbagai latar belakang lainnya yang tergabung di Timnas AMIN. Meski demikian, Aboe masih enggan membocorkan sosok-sosok yang ia maksud tersebut.

“Belum bocor tuh, belum bocor. Bocor Alus juga belum,” ucap dia.

Apabila melihat kader partai anggota Koalisi Perubahan, terdapat sejumlah nama yang merupakan eks jenderal kepolisian.

Mereka ialah, mantan Wakapolri, Komjen Pol (Purn) Adang Darajatun yang merupakan anggota DPR RI fraksi PKS. Adapula eks kabareskrim Susno Duadji sebagai kader PKB.

Terpisah, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebut 21 nama tengah dipertimbangkan untuk menjabat ketua Timnas AMIN di Pilpres 2024.

Jazilul mengatakan formasi timnas pemenangan AMIN itu akan berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari partai politik hingga teknokrat.

“Oh sudah ada 21 nama yang dipertimbangkan,” kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid di kompleks parlemen, Jakarta.

Sementara itu, Cak Imin mengatakan Najwa Shihab menjadi salah satu kandidat ketua Timnas pemenangan AMIN.

Ada sejumlah nama lain yang juga tengah digodok. Semuanya belum final dan masih dipertimbangkan dengan matang.

Koordinator Sekretariat Bersama (Sekber) Kuning, Ijo, Biru (KIB) Habil Marati didampingi Andrianto Andri dan Makmun Halim mengunjungi Pesantren Mambaul Marif Denayar, Jombang Jawa Timur.

Pesantren tersebut didirikan tahun 1917 oleh KH Bisri Syamsuri yang juga salah satu pendiri NU 1926. KH Bisri atau Mbah Bisri juga merupakan Rais Aam NU ke 3. Dalam kunjungan ini juga bersama Kiai Abdulah Munif atau Gus Munif, pendiri Ponpes Alanwarul Maliki Pasuruan. Dalam kunjungan ini, Gus Munif memimpin doa pertama, dilanjutkan oleh KH Abdul Halim dari Sidoarjo.

Setelah itu rombongan mengunjungi makam KH Bisri yang wafat tahun 1979, dan KH M Iskandar, putra dari Mbah Bisri sekaligus Ayahanda Gus Muhaimin Iskandar yang wafat tahun 1991.

Rombongan berlanjut bertemu dengan Nyai Hajjah Muniroh Iskandar yang juga kakak kandung Gus Imin dan KH Zaenal.

Setelah itu rombongan KIB disertai oleh KH Abdul Malik dari Sidoarjo, KH Ahmad Ridwan dari Malang, KH Ahmad Dumami dari Ngawi, KH Abdul Halim dari Sidoarjo, dan lainnya berkunjung ke pesantren Roudhotu Tahfizil Quran.

Dalam pertemuan itu KH Masduqi Abdurohman menjelaskan agenda rencana pertemuan Ulama NU se-Jatim dengan bakal capres Anies Baswedan dan cawapres Abdul Muhaimin Iskandar.

“Bila Amin menang maka gagasan dan visi para pendiri NU : Mbah Hasyim, Mbah Wahab dan Mbah Bisri dapat terwujudkan, yakni menciptakan masyarakat yang Baldatun Thoibatun Warobbun Ghofur (masyarakat yang adil makmur sejahtera,” dalam keterangannya.

Pertarungan bakal calon presiden (Capres) Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, serta Anies Baswedan pada Pilpres 2024 di Jawa Timur, akan sengit.

Terlebih, kini Anies Baswedan sudah meminang Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pendampinya sebagai Cawapres.

Jika melihat perolehan suara pada Pemilu 2019, total suara sah di Jawa Timur berjumlah 21.684.724 suara. Berdasar rekapitulasi hasil penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu legislatif Provinsi Jawa Timur PDIP menempati peringkat pertama perolehan suara, disusul PKB, Gerindra, dan Golkar, dilansir Kompas.com.

Adapun posisi ke lima ada NasDem dan posisi keenam hingga terakhir secara berurutan yaitu, Demokrat, PAN, PPP, PKS, Perindo, PSI, Berkarya, Hanura, PBB, Garuda, dan PKPI.

Partai pendukung Prabowo, Ganjar, dan Anies masuk dalam 5 besar perolehan suara. PDIP selaku partai pendukung Ganjar Pranowo pada Pemilu 2019 lalu memperoleh 4.319.666 suara di Jawa Timur.

Sementara PKB, selaku partai pendukung utama Anies-Cak Imin meraup 4.198.551 suara dan NasDem yang berada di posisi kelima mengantongi 2.190.169 suara.

Kemudian partai pendukung Prabowo yang masuk lima besar diwakili Gerindra di posisi ketiga. Mereka meraih 2.408.607 suara, sedangkan Partai Golkar meraih 2.256.056 suara.

Di papan tengah partai pendukung Prabowo diwakili PAN berada di posisi ke tujuh dengan raihan 1.209.375 suara.

Kemudian partai pendukung Ganjar yang berada di papan tengan ada PPP dengan raihan suara 1.192.976.

Selanjutnya, partai pendukung Anies Baswedan yang berada di papan tengah ada PKS dengan mengantongi 862.840 suara.

Di papan bawah partai pendukung Prabowo ada PBB dan Partai Garuda masing-masing mengantongi 93.717 dan 80.169 suara.

Sementara partai pendukung Ganjar yang berada di papan bawah ada Perindo dan Hanura yang masing-masing mengantongi 479.577 dan 244.329 suara.

Waketum PKB Jazilul Fawaid tiba-tiba menyebut kemungkinan Pilpres 2024 yang hanya diikuti 2 poros. Apa maksudnya? Awalnya Jazilul merespons bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan mendukung Prabowo Subianto. Jazilul menyambut baik dan berharap persaingan pilpres berjalan sehat.

“Ya tentu saya harus menghormati kedaulatan Partai Demokrat, saya berharap semuanya nanti di Pilpres bersaing dengan sehat, saya harap Pilpres juga itu ajang untuk adu track record, gagasan, bukan hanya tukar tambah suara begitu,” kata Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Jazilul menekankan pandangan soal kemungkinan 2 poros itu adalah pendapatnya pribadi. Meski begitu, Jazilul mengatakan Anies-Cak Imin tetap siap menghadapi skema apapun di 2024.

“Yang jelas pasangan AMIN mengantisipasi semua kemungkinan, kemungkinannya kan tinggal 2; 3 poros atau 2 poros. Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal 2 poros pribadi ya ini, bukan keputusan PKB atau apa bukan,” kata dia.

“Poros AMIN sudah jadi porosnya, mau digabung, gimana sih. Jadi poros perubahan itu sudah ada tinggal mendaftar. Kalau besok pagi buka pendaftaran, kita buka, kita justru menunggu pasangan-pasangan yang lain,” lanjut Jazilul.

Survei opini publik oleh Politika Research and Consulting (PRC) memperlihatkan lonjakan suara di Jawa Timur (Jatim) mencapai 18 persen bagi bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan setelah berpasangan dengan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Muhaimin Iskandar.
Survei yang diadakan di Jatim itu diikuti total responden 1.200 orang dengan response rate 100 persen dan margin of error sebesar 2,7 persen.

Pengamat komunikasi dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong, Ambang Priyonggo mengaku tak heran melihat hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) yang dilakukan usai Anies menggandeng Gus Imin, panggilan Muhaimin.

NU

“Kunci di Jawa Timur kan memang lewat nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU). Dalam konteks ini, peran Gus Muhaimin memang pas, karena Gus Imin sebagai trah pendiri NU KH. Bisri Syansuri dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memang diakui atau tidak merupakan representasi politiknya kalangan nahdliyin, khususnya di Jawa Timur,” kata Ambang.

Menurut Ambang, PKB menjadi perwakilan suara nahdliyin, sehingga memperbesar potensi Anies dan Muhaimin meraup suara dari nahdliyin.

Adapun kenaikan elektabilitas Anies berkebalikan dengan raihan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo yang turun di Jatim menyusul deklarasi Anies dan Gus Imin beberapa waktu lalu.

Ambang mengatakan, hal itu tak terlepas dari faktor PKB dan Gus Imin sendiri.

“Tetapi sejauh apa tren kenaikan itu akan berlanjut, memang harus dilihat dan dicermati lagi ke depannya,” katanya.

Lebih jauh Ambang menilai, Gus Imin yang didukung dan digadang-gadang para kiai dan pondok pesantren besar di Jawa Timur untuk berkontestasi di pilpres 2024 sejak awal juga menjadi penentu.

“Di nahdliyin itu, fenomena patron klien, sangat kental. Para santri akan patuh kepada kiai panutannya, samina wa athona. Apalagi Anies juga sudah berkeliling ke pondok pesantren dan sowan ke kiai di seluruh Jawa Timur dan diterima dengan baik,” kata Ambang.

Survei PRC itu menunjukkan, elektabilitas Anies meningkat signifikan di September menjadi 18,3 persen dibandingkan posisi per April 2023 sebesar 14 persen.

Sementara, elektabilitas Prabowo Subianto merosot drastis dari 40,5 persen per April 2023 menjadi 32,3 persen (September 2023). Penurunan yang sama terjadi pada Ganjar Pranowo, dari 40,8 persen (April 2023) menjadi 40,4 persen (September 2023).

Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab naik dari 4,8 persen menjadi 9 persen.

Hal senada terjadi pada perbandingan tren popularitas tiga nama capres antara April 2023 dibandingkan September 2023. Prabowo turun dari 94,8 persen ke 93,6 persen, Ganjar melandai dari 78,7 persen ke 77,3 persen, dan Anies naik dari 80,4 persen ke 82 persen.

Susunan tim pemenangan pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Cak Imin (AMIN) masih digodok partai Koalisi Perubahan. DPP Perempuan Bangsa sebagai organisasi sayap PKB mengaku turut mengusulkan nama-nama sosok perempuan untuk memimpin timnas AMIN.

“Ini juga tentunya bagian dari yang kita godok bersama-sama, kami dari teman-teman perempuan bangsa dan tentu tidak lepas dari komunikasi dengan pembina Perempuan Bangsa itu sendiri. Untuk kita menentukan perempuan-perempuan itu kira-kira nanti yang ada di sekitar itu siapa. Artinya kita tetap menyiapkan itu,” kata Ketum Perempuan Bangsa PKB Siti Mukaromah di Hotel DoubleTree, Cikini, Jakarta Pusat.

Siti mengatakan pihaknya sudah mengantongi nama-nama yang nantinya akan diusulkan pada saat rapat pleno. Dia setuju kapten Timnas AMIN dipimpin seorang perempuan.

“Calon-calon nama ada, sosok juga kita ada, tapi kita juga belum akan menyampaikan dulu, karena masih ada mekanisme yang harus dilakukan, kayak misalnya perempuan bangsa mau mengusulkan nama, maka harus melakukan suatu mekanisme yaitu pleno, pleno akan kita lakukan baru kemungkinan minggu ini, pasti kita akan siapkan,” kata Siti.

Siti mengatakan tidak menutup kemungkinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa masuk dalam Timnas AMIN. Siti mengatakan nama yang diusulkan tentunya mempunyai visi misi yang fokus terhadap isu perempuan.

“Siapa saja memungkinkan, artinya bahwa kita ingin memasukkan perempuan dalam segala beberapa punya keahlian dalam berbagai, punya kapasitas dan kapabilitas dari yang kita butuhkan untuk di situ ketika beliau nanti melekat sebagai tim, maka punya perjuangan-perjuangan yang tentunya visi misi sama dan concern terhadap perempuannya juga tetep menjadi optimal,” ujarnya.

Jurnalis Najwa Shihab mengaku tidak akan menjadi bagian dari tim pemenangan capres-cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Dia menyampaikan itu merespons pernyataan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar yang menyebut Najwa Shihab termasuk kandidat ketua tim pemenangan.

“Saya tidak akan menjadi bagian dari timses kandidat mana pun pada Pilpres 2024,” tulis Najwa di story Instagram miliknya @najwashihab, Senin (18/9). Selain itu, Najwa juga menyebut tak pernah diajak komunikasi mengenai jabatan di tim pemenangan capres-cawapres.

“Saya tidak pernah diajak komunikasi apalagi ditawari posisi ketua timses oleh capres manapun,” kata dia.

Saat dihubungi, Ia mengatakan sikapnya pada Pilpres dan Pileg 2024 akan berposisi sebagai bagian dari masyarakat sipil yang independen.

“Khususnya komunitas pers, dalam mengawal proses transisi demokratik itu agar berlangsung tidak hanya sekadar baik tapi juga berkualitas,” kata dia.

Lembaga survei Surabaya Research Syndicate (SRS) merilis hasil survei wilayah Jawa Timur (Jatim) setelah deklarasi pasangan bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Hasilnya, elektabilitas Prabowo Subianto masih unggul di wilayah Jatim usai deklarasi Anies-Cak Imin.

Dalam rilis survei ini diketahui dilakukan tanggal 3-12 September 2023 atau setelah deklarasi Anies-Cak Imin, di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Populasi dari survei ini adalah seluruh WNI yang berdomisili di Jawa Timur dan minimal telah berusia 17 tahun (telah memiliki e-KTP).

Jumlah sampel sebesar 1.000 responden, diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling). Margin of error +/- 3,1%, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara via telepon oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner. Responden terdistribusi 50% laki-laki dan 50% perempuan.

Hasil survei top of mind SRS menunjukkan bahwa nama Prabowo Subianto paling banyak disebut publik Jawa Timur, yakni 26,1%. Ini mengindikasikan bahwa Prabowo telah menjadi top of mind publik sebagai bakal calon presiden.

Deklarasi Ganjar Pranowo, 21 April 2023 (Sumber Foto: Kompas)

Ganjar Pranowo yang telah diusung sebagai bakal capres oleh PDIP menjadi top of mind dari 22,6% publik, sedangkan Anies Baswedan hanya disebut spontan oleh 14,2%.

“Setelah itu muncul nama-nama seperti Mahfud MD, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Airlangga Hartarto, Puan Maharani, Khofifah, Moeldoko, dan Muhaimin Iskandar, namun persentasenya tidak signifikan untuk dinominasikan sebagai bacapres,” kata peneliti senior SRS Edwin Abdullah.

Dalam simulasi pilpres diikuti 10 bakal capres, Prabowo Subianto masih memperoleh elektabilitas tertinggi, yakni 33,7%. Berikutnya nama Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 27,1% dan Anies Baswedan di posisi ketiga dengan elektabilitas 14,3%.

“Setelah itu muncul nama Mahfud Md 5,1%, Ridwan Kamil 4,1%, Erick Thohir 4,1%, Agus Harimurty Yudhoyono 4,5%, Sandiaga Uno 3,2%, Khofifah Indar Parawansa 2,4%, Airlangga Hartarto 1,4%, serta undecided 1,1%,” ujarnya.

Dominasi Prabowo tetap signifikan ketika SRS membuat simulasi pilpres hanya diikuti tiga bakal capres saja. Prabowo tetap menggungguli Anies di Jatim yang sudah deklarasi bersama Cak Imin.

“Pada saat kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan pilpres dan hanya diikuti oleh Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, ternyata sebanyak 43,8% responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 39,7% menyatakan memilih Ganjar dan 15,2% menjatuhkan pilihan pada Anies,” ucap Edwin Abdullah.

SRS membuat simulasi jika pilpres diikuti oleh tiga pasangan yakni Prabowo-Erick Thohir, Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Hasil survei SRS menunjukkan bahwa jika pilpres hanya diikuti tiga pasangan, yakni Prabowo-Erick Thohir, Ganjar-Sandi, dan Anies-Cak Imin maka pilpres dinilai akan berlangsung dua putaran, dimana pasangan Prabowo-Erick berada di urutan pertama dengan elektabilitas 43,5%.

“Pasangan Ganjar-Sandiaga berada di posisi kedua dengan elektabilitas 40,2% dan pasangan Anies-Cak Imin tereliminasi alias gagal masuk putaran kedua karena hanya dipilih oleh 14,6% responden alias menempati posisi juru kunci,” kata peneliti senior SRS Edwin Abdullah.

Survei Litbang Kompas mengungkapkan temuan mengenai angka pemilih yang belum menyatakan pilihannya terkait Capres 2024. Hasil survei menunjukkan, jumlah pemilih yang belum menyatakan pilihannya pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan dengan hasil survei pada Mei 2023 lalu. Pada Mei 2023, 24,7 persen responden Litbang Kompas masih belum menentukan capres pilihannya, sedangkan 75,3 persen lainnya sudah memilih.

Pada Agustus 2023, atau 6 bulan menjelang Pemilu 2024, jumlah pemilih yang masih bimbang terkait capres pilihannya justru meningkat. “Dalam survei bulan Agustus, masih ada 27,9 persen responden yang belum menyatakan pilihan. Berbeda dengan kecenderungan untuk pilihan partai, angka undecided voters untuk pilihan presiden malah membesar,” demikian tertulis dalam Litbang Kompas.

Menurut Litbang Kompas, fenomena ini tak dapat dilepaskan dari dinamika proses pencalonan presiden dan wakil presiden.
Sejauh ini, ada 3 nama bakal capres yang kelihatannya akan maju di Pilpres 2024. Mereka adalah Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo. Dari ketiga nama di atas, baru Anies saja yang sudah menunjuk bakal cawapresnya. Pada 2 September 2023, pasangan Anies-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dideklarasikan. Sementara, dua bakal capres lain seperti Ganjar dan Prabowo masih belum menentukan siapa cawapresnya masing-masing.

Litbang Kompas menjelaskan, atas situasi tersebut, maka segala dinamika masih sangat mungkin terjadi. “Apalagi bongkar pasang bukan hanya terjadi untuk posisi capres dan cawapres, melainkan juga masih besar kemungkinannya untuk koalisi-koalisi parpol yang sudah terbentuk,” tulis Litbang Kompas. Litbang Kompas menilai, kenaikan undecided voters capres menggambarkan bahwa publik masih wait and see terkait pilihannya di Pilpres 2024.

“Publik tak ingin segera mengambil keputusan siapa presiden yang akan mereka pilih pada pemilu nanti,” imbuhnya. Adapun survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Litbang Kompas mewawancarai 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia, dengan margin of error +/- 2,65 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Perlu dicatat, survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas.

Perlahan tapi pasti, suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) naik dalam waktu singkat di Jawa Timur, dan menggerus suara capres lainnya, Prabowo. Dibandingkan posisi April 2023 yang 14 persen, per September 2023 elektabilitas Anies di Jawa Timur naik 4,3 persen menjadi 18,3 persen.

Sebaliknya, elektabilitas Prabowo Subianto merosot drastis dari 40,5 persen per April 2023 menjadi tinggal 32,3 persen (September 2023).

Selain itu, dalam waktu seminggu usai deklarasi AMIN, sebanyak 22,4 persen pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mulai bermigrasi ke Anies.
Ketua Umum JABAR MANIES (Jawa Barat Bersama Anies) Tarmidzi Yusuf meyakini, kenaikan dukungan terhadap pasangan AMIN tidak hanya terjadi di Jawa Timur, tetapi juga di Jawa Barat.

“Dari pengamatan saya pribadi dan diskusi dengan teman-teman di Jawa Barat berdasarkan data lapangan, setelah deklarasi AMIN, yakin Jawa Barat akan dimenangkan Anies dan Gus Muhaimin dengan target 80 persen,” ujar Tarmidzi Yusuf.

Jawa Barat akan dikuasai AMIN hingga 80 persen, karena banyak pemilih Prabowo yang sudah berpindah ke AMIN di Jawa Barat. “Selama ini relawan JABAR MANIES kesulitan menembus Indramayu, Subang, Cirebon, dan Pangandaran,” ujarnya.

“Itu daerah merah yang nahdliyinnya lumayan kuat. Sesudah Gus Muhaimin dan PKB bergabung ke Koalisi Perubahan, insya Allah akan jauh lebih mudah,” katanya lagi.

“Kemarin kita sudah berkonsolidasi dengan para kiai dan pesantren-pesantren nahdliyin di Jabar untuk memenangkan dan sosialisasi AMIN,” ucap Tarmidzi Yusuf. Dia mengungkapkan, hasil survei Maret 2023 lalu di Jabar, Anies memang sudah unggul di Tanah Pasundan.

Posisi itu dibuntuti oleh Prabowo Subianto di peringkat kedua, dan Ganjar Pranowo di peringkat tiga.

“Saat itu, Anies masih unggul tipis dari Prabowo di Jabar. Penyebabnya, saat ini kaum nahdliyin di Jabar masih banyak yang bersama Prabowo,” katanya.

“Nah, dengan bergabungnya Gus Muhaimin dan PKB, mereka sekarang berduyun-duyun pindah ke AMIN,” imbuhnya.

“Kami menjadi yakin 14 Februari 2024, AMIN akan unggul tebal hingga 80 persen di Jawa Barat,” pungkas Tarmidzi Yusuf.

Partai-partai politik pendukung bacapres Ganjar Pranowo kembali menggelar rapat konsolidasi di kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar. Jajaran pengurus TPN hingga sejumlah elite parpol mulai merapat ke gedung High End, Jakarta Pusat.

Elite parpol pendukung Ganjar mulai merapat ke kantor TPN Ganjar Pranowo sejak pukul 14.00 WIB. Beberapa di antaranya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Hanura Benny Rhamdani, Wasekjen PDIP Utut Adianto, dan Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres DPP PDIP (TKRPP) Ahmad Basarah. Elite PPP serta Perindo turut berdatangan.

Selain itu, Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Arsjad Rasjid juga telah hadir dalam rapat hari ini. Wakil Ketua TPN Ganjar Andika Perkasa juga hadir di lokasi.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Arsjad Rasjid, akan segera melengkapi struktur kepengurusan. Said mengatakan, sesuai arahan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, TPN Ganjar sudah harus mulai bergerak.

“Pesannya Pak Mardiono yang Pak Mardiono itu mengutip Ibu Mega memang harus bergerak. Oleh karenanya, Pak Arsjad dalam waktu dekat akan melengkapi susunan kepengurusan TPN,” kata Said di kompleks parlemen Senayan, Jakarta

Saat ini, TPN Ganjar baru terdiri atas Ketua dan Wakil Ketua, yakni Andika Perkasa, Gatot Eddy Pramono, dan TGB Zainul Majdi. Said mengatakan, untuk mengukuhkan TPN Ganjar, Arsjad perlu melengkapi struktur pemenangan.

“Dia sudah dipilih para ketum kan, tinggal surat pengukuhannya. Untuk sampai pada surat pengukuhan, tentu Pak Arsjad perlu melengkapi struktur pemenangan, siapa sekretaris, bendahara, siapa penasihat pengarah dan siapa dewan pakar, yang orang-orang expert dari berbagai kalangan disiplin ilmu,” jelasnya.

Dia menyebut, setelah struktur pemenangan lengkap, barulah akan dikukuhkan. Said pun meminta publik bersabar lantaran TPN Ganjar sendiri baru diumumkan beberapa waktu lalu.

Ketua Majelis Syuro Persaudaraan Alumni 212 atau PA 212 Yusuf Martak mengatakan PA 212, GNPF Ulama dan Front Persaudaraan Islam (FPI) menutup pintu untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

“Nampaknya Insya Allah begitu (tidak dukung Prabowo). Insya Allah nampaknya begitu. Mudah-mudahan,” kata Yusuf menjawab pertanyaan wartawan apakah tertutup untuk dukung Prabowo di Pilpres 2024 ketika ditemui di Menara Hijau, Jakarta.

Yusuf bercerita pengalaman Pilpres 2019 lalu. Saat itu pihaknya telah mendukung Prabowo sebagai capres. Namun, ia menganggap dukungan ulama, umat hingga emak-emak yang telah diberikan kala itu ditinggal begitu saja oleh Prabowo usai Pilpres 2019 berakhir. Padahal dukungan ke Prabowo, kata Yusuf, diberikan secara sukarela dan tanpa dibiayai sedikitpun. “Itu umat yang berjuang begitu kuat sejak 8 sampai 9 bulan, para ulama, habaib, emak-emak akhirnya ditinggal begitu saja,” kata Yusuf.

“Tapi akhirnya ditinggal begitu saja. Soal bergabungnya ke pemerintahan terpilih itu bukan masalah bagi kita. Tapi bagaimana dengan pejuang-pejuang yang berjuang, ada yang di tahanan, di rumah sakit, Habib Rizieq tak bisa kembali ke Indonesia,” tambahnya.

Slamet Maarif

Karenanya, ia memastikan PA 212, FPI dan GNPF Ulama tak ingin jatuh ke lubang yang sama. Baginya, pihak yang mengulangi kesalahan seperti demikian ibarat keledai.

Meski begitu, ia mengatakan Muhammad Rizieq Shihab bersama PA 212, GNPF Ulama dan FPI sampai saat ini masih mengkaji arah dukungannya di Pilpres 2024. Ia mengatakan sikap Rizieq dan organisasi Tri Pilar tersebut masih dalam tahap wait and see.

“Maka kami sedang mengkaji. Tadi malam kita rapat panjang dari jam 19.00 sampai 11.00 WIB malam dengan Habib Rizieq. Kita dalam status masih wait and see. Kita masih melihat,” kata dia.

“Bisa jadi kita salurkan dukungan ini sebelum pendaftaran atau setelah pendaftaran. Kita enggak mau seperti beli kucing dalam karung,” tambahnya.

Rizieq Shihab

Lebih lanjut, Yusuf juga menegaskan sudah menutup pintu ke capres Prabowo sehingga tidak ada komunikasi terkait dukungan Pilpres 2024.
Politika Research and Consulting (PRC) merilis hasil survei elektabilitas tiga bakal calon presiden di Jawa Timur. Hasilnya, Ganjar Pranowo unggul dan elektabilitas Anies Baswedan naik. Survei dilakukan dengan metode wawancarai lewat tatap muka (face to face), dengan margin of eror 2,7%. Wawancara dilakukan pada tanggal 7-12 September 2023.

Total responden yang berhasil diwawancara 1200 responden yang berusia minimal 17 tahun atau sudah memiliki KTP. Responden tersebar secara proposional di 38 Kabupaten-kota. Responden tersebar secara random di 120 desa atau kelurahan.

Dalam survei, responden diberikan pertanyaan, “Jika pemilihan presiden diadakan hari ini, siapa capres yang akan bapak dan ibu pilih dari 3 nama berikut?”

Direktur Eksekutif PRC, Rio Prayogo, mengatakan pihaknya sempat melakukan survei pada bulan April. Namun sebagai perbandingan, survei kembali dilakukan setelah Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) melakukan deklarasi.

Berdasarkan hasil survei, elektabilitas Ganjar Pranowo unggul di angka 40,4%. Menurutnya, sejauh ini elektabilitas Ganjar stabil.

“Trend elektabilitas capres 3 nama yang ditemukan dalam survei di Jawa Timur, dari April Ganjar Pranowo masih stabil di angka 40%, nyaris tidak berubah,” ujar Rio

Urutan kedua yaitu Prabowo Subianto dengan 32,3%. Rio menyebut elektabilitas Prabowo menurun sebanyak 8,2%.

Sedangkan Anies Baswedan berada pada posisi akhir dengan 18,3%. Rio mengatakan meski berada pada posisi akhir, namun terdapat kenaikan terhadap elektabilitas Anies. “Sementara Anies Baswedan yang di bulan April di angka 14.0% menjadi 18,3%. Dalam waktu seminggu sudah ada perubahan di angka 4,3%,” tuturnya.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent