Tafsir ajaran Islam

Tafsir ajaran Islam

JI-Jambi.Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada seorang muslim yang tertimpa oleh suatu penyakit, seperti tertusuk duri (pada kakinya) hingga lebih daripada itu, kecuali Allah Swt. menggugurkan sebagian dari dosa-dosanya (melalui penyakit tersebut), sebagaimana pohon menggugurkan daun-daun keringnya.” (HR. Syaikhan).

Dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiap-tiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikan seorang Yahudi, atau Nasrani atau seorang Majusi. Perihalnya sama dengan ternak yang sehat, tentuhya melahirkan anak yang sehat pula dan utuh, apakah kalian melihat padanya suatu cacat tubuh ?” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Abdulullah bin Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiadalah seorang muslim terkena gangguan berupa penyakit dan lainnya, kecuali Allah menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana suatu pohon menggugurkan daun-daun (kering)nya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiadalah bagi seorang muslim yang terkena musibah pada tubuhnya, kecuali Allah Swt. memerintahkan kepada para malaikat pencatat amal perbuatan, (yaitu), ‘Catatlah bagi hamba-Ku amal kebaikan yang biasa ia lakukan di siang dan malam harinya, selagi ia masih dalam keadaan tertahan oleh ikatan-Ku.'” (HR. Al Hakim).

Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiadalah bagi seorang muslim yang meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, kecuali Allah memelihara dari fitnah kubur.” (HR. Ahmad).

Dari A’isyah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim kecuali Allah menjadikan musibah tersebut sebagai kafarat (tebusan) bagi dosanya, sekalipun musibah tersebut berbentuk tertusuk duri.” (HR. Syaikhan).

Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Tiada suatu pemberian pun yang dihadiahkan oleh orang tua kepada anaknya, lebih utama dari akhlak yang baik.” (HR. Al Hakim).

Dari Abu Musa Al Asy’ari r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Perumpamaan rumah yang di dalamnya disebut nama Allah Swt. dengan rumah yang tidak pernah disebut nama Allah, adalah seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Syaikhan).

Dari Jundab r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Perumpamaan orang alim yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain, sedangkan ia melupakan dirinya sendiri, sama dengan pelita yang menerangi orang banyak, tetapi ia membakar dirinya sendiri.” (HR. Ath Thabrani).

Dari Abi Sa’id Al Khudri r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Kebaikan apapun yang ada di sisi Allah, Dia tidak akan menyimpannya dari kalian. Barangsiapa memelihara kehormatannya (tidak meminta-minta) niscaya Allah akan memelihara kehormatannya; dan barang siapa merasa berkecukupan, niscaya Allah akan mencukupinya; dan barang siapa membuat dirinya sabar, niscaya Allah akan membuat dirinya sabar. Tiada suatu pemberian pun yang diberikan kepada seseorang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Seseorang lelaki menemukan ranting yang berduri di tengah jalan, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri, ‘Demi Allah, akau akan benar-benar menjauhkan (membuang) duri ini agar tidak mengganggu orang-orang muslim’, karena itu ia dimasukkan ke surga.'” (HR. Muslim).

Dari Abu Musa r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an seperti buah Utrujah; baunya harum dan rasanya pun enak. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti buah kurma yang tidak berbau tetapi rasanya manis. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti minyak wangi; baunya harum tetapi rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan bagi orang munafik yang tidak membaca Al-Qur’an seperti pahitnya buah Hanzhalah, tidak mempunyai bau dan rasanya pahit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, Di antara tanda-tanda kiamat ialah, bila lelaki kewat (masuk) ke masjid lalu ia tidak mengerjakan shalat dua rakaat (tahiyatul masjid), dan bilamana lelaki tidak mengucapkan salam kecuali hanya kepada orang-orang yang ia kenal, serta bila anak kecil menjadikan orang yang sudah tua sebagai pesuruh (untuk keperluannya).”(HR. Ath Thabrani).

Dari Sayyidah A’isyah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Akhlak mulia itu ada sepuluh macam, terkadang semuanya terdapat dalam diri seseorang tetapi tidak terdapat dalam diri anaknya; terkadang semuanya terdapat dalam diri seorang anak, tetapi tidak terdapat dalam diri ayahnya; terkadang semuanya terdapat dalam diri seorang hamba, tepati tidak terdapat dalam diri tuannya. Allah membagikan kepada orang yang dikehendaki-Nya hidup bahagia, yaitu jujur dalam berbicara, pemberani dalam medan perang, selalu memberi orang yang meminta, selalu membalas perbuatan baik, bersilaturahmi; memelihara hak-hak tetangga dan teman, menghormati tamu, dan yang paling utama diantara kesemuanya adalah malu.” (HR. Al Hakim).

Dari Hakim bin Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Siapa pun yang datang kepada kalian dengan membawa perkara yang baik, maka berilah ia imbalan. Apabila kalian tidak menemukan apa yang akan kalian berikan kepadanya, maka berdoalah untuk kebaikannya.” (HR. Ath Thabrani).

Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa mengikuti Kitabullah (Al-Qur’an), niscaya Allah akan memberinya petunjuk dari kesesatan, dan Dia akan memeliharanya dari hisab yang buruk kelak di hari kiamat.” (HR. Ath Thabrani).

Dari Ali bin Thalib r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya ia hidup kuat dan dapat berjalan di negeri-Nya dengan aman.” (HR. Abu Nu’aim).

Dari Hasan bin Ali r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barabgsiapa dipercaya oleh Allah untuk menolong orang muslim dari suatu kesulitan melalui tangannya, niscaya Allah akan menolongnya dari bencana dunia dan akhirat.” (HR. Al-Khatib).

Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa menjauhi empat perkara berikut, maka ia masuk surga, yaitu : darah, harta, kemaluan dan minuman.” (HR. Al Bazzar).

Ilustrasi foto hubungan terlarang atau tidak bisa menjaga kemaluan

Dari Abu Umamah r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa cinta kepada Allah, benci karena Allah, memberi karena Allah, dan mencegah (tidak memberi) karena Allah, berarti imannya telah sempurna.” (HR. Abu Daud).

Bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Barangsiapa menghendaki diluaskan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka hendaknia ia menghubungkan silaturahmi.” (HR. Bukhari).

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent