Tiongkok Disebut Jadi Pemegang Kunci Perang Dunia 3
![Tiongkok Disebut Jadi Pemegang Kunci Perang Dunia 3 Tiongkok Disebut Jadi Pemegang Kunci Perang Dunia 3](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2023/02/latihan-militer-rusia-china-vostok-2022-2_169.jpeg)
JI-Washington. Tiongkok disebut memegang kunci Perang Dunia 3 dengan memanfaatkan konflik yang tengah terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Kolumnis New York Times Thomas Friedman memperingatkan pada bahwa Tiongkok dapat mendorong konflik Rusia-Ukraina menjadi “perang dunia sejati”.
Dalam Meet the Press NBC, dia menilai Tiongkok ingin perang di Ukraina berkepanjangan karena itu membuat Amerika Serikat (AS) terikat dan membuat stok persenjataan menipis.
![](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2021/06/bendera-cina-600x600.jpeg)
Menurutnya, Tiongkok akan “menyukai Rusia yang lemah yang terpaksa bergantung secara ekonomi pada mereka”, menambahkan bahwa Tiongkok tidak “menginginkan Rusia yang runtuh”.
![](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2021/02/Taiwan-Getty-images-600x600.jpg)
“Itu adalah sinyal yang sangat buruk bagi Taiwan jika Barat dapat menjatuhkan Rusia. Jadi, saya pikir Tiongkok mungkin khawatir tentang itu. Tapi saya pikir Anda tidak bisa melebih-lebihkan betapa pentingnya jika Tiongkok melakukan itu, maka ini akan menjadi perang dunia yang sebenarnya. Itu memengaruhi setiap pasar global dan kita berada di dunia yang benar-benar baru,” katanya, dikutip dari Newsweek.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia memperingatkan mitranya dari Tiongkok tentang “konsekuensi serius” karena mendukung Rusia dalam perangnya melawan Ukraina.
Ketika ditanya bukti apa yang AS miliki untuk membuktikan bahwa Tiongkok sedang mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia, Blinken menjawab bahwa Tiongkok seperti bermain dua kaki.
![](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2022/12/Xi-Jin-Ping-600x600.jpg)
“Tiongkok mencoba mendapatkan keduanya. Secara terbuka mereka menampilkan diri sebagai negara yang berjuang untuk perdamaian di Ukraina, tetapi kami telah melihat selama beberapa bulan terakhir ini, penyediaan bantuan tidak mematikan yang langsung membantu dan mendukung upaya perang Rusia,” tuturmya.
Menurutnya, Tiongkok bahkan sangat mempertimbangkan untuk memberikan bantuan mematikan ke Rusia meskipun belum dilakukan hingga saat ini.
![](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2022/08/China-600x600.png)
Pensiunan Letnan Jenderal Mark Hertling, mantan panglima Angkatan Darat AS Eropa, mengatakan kepada Newsweek bahwa merupakan kepentingan Tiongkok untuk melihat AS terus mendukung Ukraina.
“Sementara AS dan negara-negara barat lainnya memasok senjata, dukungan, dan intelijen dalam perjuangan eksistensial Ukraina untuk mendapatkan kembali kendali atas perbatasan kedaulatan mereka, Tiongkok dapat memperluas jangkauan strategis mereka di banyak wilayah di luar perbatasan mereka sambil terus mengatasi tantangan domestik mereka sendiri,” katanya.
![](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2022/09/tank-rusia-600x600.jpeg)
Senada, pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges dan juga mantan komandan Angkatan Darat AS Eropa, mengatakan kepada Newsweek makin jelas bahwa Tiongkok secara aktif mendukung Rusia dengan bantuan, meskipun berusaha melakukannya tepat di bawah ambang sanksi.
![](https://jurnalintelijen.net/wp-content/uploads/2023/02/China-vs-AS-sindonews.com_-600x600.jpg)
“Perang di Ukraina tidak terpisah dari ancaman Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik. Pertahanan kebebasan dari otokrasi (Rusia, Tiongkok, Iran, Korea Utara) dan pertahanan tatanan internasional berbasis aturan (Piagam PBB) , kedaulatan, kebebasan navigasi, penghormatan terhadap hak asasi manusia), berjalan melalui Ukraina.” (www.cnbcindonesia.com)