Ajaran Islam
JI-Jambi. Dari Ibnu Umar r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Ingatlah, akan kuberitahukan kepada kalian tentang dosa yang paling besar, yaitu : menyekutukan Allah, menyakiti kedua orang tua dan perkataan dusta.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari Jabir r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian mengerjakan ghibah (menggunjing), karena ghibah itu dosanya lebih besar daripada zina. Sesungguhnya seseorang terkadang melakukan zina lalu bertobat, maka Allah mengampuninya. Tetapi orang yang melakukan ghibah, Allah Swt. tidak mengampuninya sebelum orang yang diumpat memaafkannya.” (HR. Abu Syekh).
Dari Jabir r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian berdusta, karena sesungguhnya perbuatan dusta itu berlawanan dengan iman.” (HR. Ahmad).
Dari Ibnu Abbas r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian berbuat zina, karena perbuatan zina itu mengandung empat perkara, yaitu : dapat melenyapkan wibawa dari penampilan, dapat memutuskan rezeki, dapat membuat murka Tuhan Yang Maha Pemurah, dan mengharuskan menetap di neraka.” (HR. Ath Thabrani).
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Jangan kalian takabur, karena sifat takaburlah yang mendorong iblis tidak mau bersujud kepada Nabi Adam. Janganlah kalian berkeinginan yang menggebu-gebu, Sesungguhnya berkeinginan yang menggebu-gebu yang mendorong Adam untuk memakan buah terlarang. Dan janganlah kalian dengki, karena kedua anak Adam (Qobil dan Habil) seorang diantaranya membunuh yang lainnya karena terdorong oleh rasa dengki. Sesungguhnya semua sifat yang disebutkan merupakan pangkal perbuatan dosa.” (HR. Ibnu Asakir).
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam masalah agama, karena Allah Swt. telah menjadikan mudah. Karena itu, amalkanlah agama semampu kalian. Sesungguhnya Allah Swt. menyukai amal saleh yang dikerjakan secara terus menerus sekalipun ringan.” (HR. Abul Qasim).
Dari Ibnu Mas’ud r.a bahwa Rasulullah Saw. bersabda, “Wanita manapun yang mati, sedangkan suaminya rela kepadanya, maka ia masuk surga.” (HR. Turmudzi).