TEMUAN TERBARU DI ‘KOTA MAKSIAT’ POMPEII BUAT ARKEOLOG TERHERAN-HERAN

TEMUAN TERBARU DI ‘KOTA MAKSIAT’ POMPEII BUAT ARKEOLOG TERHERAN-HERAN

Foto: Ilustrasi, sumber foto: Shutterstock

Reruntuhan kota Pompeii di Italia selalu menarik perhatian para peneliti sejarah Romawi kuno. Kota ini binasa setelah dilanda bencana gunung meletus disertau tsunami raksasa yang membuat kehancuran maakin mengerikan. 

Bencana Pompeii juga sering dikaitkan dengan azab yang diberikan Tuhan kepada warganya yang banyak melakukan kemaksiatan kala itu. Tak mengherankan jika temuan apapun terkait kota Pompeii selalu menyita perhatian.

Baru-baru ini para arkeolog berhasil menemukan sebuah kerangka dalam kondisi terawat dengan baik.

Penemuan kerangka itu memberikan petunjuk tentang upacara pemakaman dan aktivitas budaya orang-orang pada zaman Romawi kuno.

Kerangka Masih Utuh, Ada Bekas Rambut Putih

Kerangka dalam kondisi setengah dimumikan tersebut ditemukan di makam kuno atas nama Marcus Venerius Secundio.

Arkeolog menemukan kerangka Secundio yang diperkirakan berusia 60 tahun saat dia meninggal dunia dengan rambut putih masih menempel di tulang tengkoraknya.

Menurut arkeolog, makam tersebut berasal dari dekade terakhir Pompeii, sebelum kota ini hancur akibat Gunung Vesuvius yang meletus pada 79 Masehi.

Berprofesi Sebagai Artis

Tulisan atau prasasti yang terukir di atas makam Secundio memberikan wawasan baru tentang kegiatannya semasa hidup.

Secundio ternyata seorang anggota teater Augustales. Dia telah melakukan pertunjukan menggunakan Bahasa Yunani dan Bahasa Latin selama empat hari.

Ini pertama kalinya para arkeolog menemukan bukti langsung bahwa pertunjukan di Pompeii juga menggunakan Bahasa Yunani.

Mantan Budak dan Penjaga Kuil

Temuan menarik lainnya, sebelum menjadi artis, Secundio adalah seorang budak. Dia juga bekerja sebagai penjaga Kuil Venus di Pompeii.

Namun yang mengherankan adalah kerangka Secundio ditemukan utuh di dalam ruang tertutup. Tidak dikremasi seperti kebiasaan orang-orang Romawi dewasa di zamannya.

Sekadar informasi, di zaman itu hanya anak-anak kecil yang dikuburkan. Sementara jenazah orang dewasa umumnya dikremasi.

Hancurnya Pompeii Mirip Kisah Nabi Luth

Pompeii tidak ditemukan sampai abad ke-16. Penggalian arkeolog terorganisir baru dimulai pada sekitar tahun 1748.

Hancurnya kota Pompeii mirip dengan azab yang dialami kaum Nabi Luth AS yaitu penduduk Sodom atau Sadum yang dikisahkan dalam Alquran.

Dituturkan dalam Alquran, penduduk Sodom melakukan maksiat yang belum pernah ada di muka bumi sebelumnya, yaitu praktik homoseks dan lesbian.

Warga Pompeii Menganut Kepercayaan Bejat

Begitu juga dengan penduduk Pompeii pada saat itu yang dikatakan mengamalkan kepercayaan ‘Mithra’.

Kepercayaan ini meyakini bahwa alat kelamin serta persetubuhan tidak seharusnya dilakukan secara sembunyi.

Diyakini, penduduk sering menggelar perzinaan di rumah-rumah, di jalan-jalan, bahkan hampir setiap rumah menjadi tempat pelacuran.

Tak heran jika Pompeii dijuluki ‘kota maksiat’ dan diyakini telah menjadi surga bagi kaum homoseksual.(Dream)

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent