TOLAK PEMEKARAN MASSA DATANGI DPRD DOGIYAI

TOLAK PEMEKARAN MASSA DATANGI DPRD DOGIYAI

Foto: Massa yang mendatangi DPRD Deogiyai, sumber foto: Ist

Sekitar seribu orang massa dari Solidaritas Rakyat Papua yang dipimpin oleh Benny Goo geruduk DPRD Kabupaten Dogiyai, Senin (22/02). Aksi massa tersebut sebagai penolakan pemekaran Provinsi Papua Tengah dan menolak kehadiran Polres di Kabupaten Dogiyai.

Massa diterima Oleh Ketua DPRD Dogiyai Elias Anouw, Wakil Ketua I Simon Petrus Pekei dan empat anggota lainnya serta Asisten I Setda Kabupaten Dogiyai Nason Pigai, Kapolsek Kamuu, Kapolsek Mapia dan Danramil Kamuu.

Dalam aksinya massa melakukan orasi, adapun orasi yang disampaikan oleh penanggung jawab aksi Benny Goo antara lain, Kriteria menurut Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Pasal 5 ayat 1 poin (h), untuk pembentukan polres paling sedikit membawahi empat wilayah hukum polsek. Dengan poin ini maka masyarakat Dogiyai menilai bahwa di Dogiyai hanya dua polsek yakni Kamuu dan Mapia sehingga tidak memenuhi syarat.

Kami menolak kehadiran Pembahasan Pembentukan DOB di wilayah Papua ditengah yang diisnisiatif oleh Pemerintah Pusat tanpa melibatkan MRP dan DPR Papua dan Papua Barat sebagai Representatif Orang Asli Papua, ujar Benny Goo dalam orasinya.

Pemerintah harus segera lakukan dialog dengan ULMWP dalam menyelesaikan persoalan Papua di mediasi oleh Pihak Ketiga. Sangat disayangkan ketidak hadiran Bupati pada demonstrasi kali ini, Kami akan melakukan demo yang skala besar dalam waktu dekat saat Bupati dogiyai berada di kabupaten dogiyai, jelas Benny.


Foto: Massa yang mendatangi DPRD Deogiyai, sumber foto: Ist

Menanggapi orasi Benny Goo, Kapolsek Kamuu, Iptu Michael Ayomi menyampaikan bahwa dirinya bersama Kapolsek Mapia tidak pernah mengajukan permohonan menghadirkan Polres di kabupaten Dogiyai. Penyataan penolakan ini saya akan sampaikan kepada Kapolres Nabire, selanjutnya akan diteruskan ke atas di Jayapura. Masyarakat diminta untuk tetap menjaga Kamtibmas di wilayah Kamuu dan Mapia.

Sekira Pukul 15.00 WIT setelah membacakan tuntutan, penanggung jawab aksi menyerahkan tuntutan kepada Ketua DPRD Dogiyai Elias Anouw untuk segera ditindak lanjuti ke Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat.(Red)

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent