SARINAH DAN ARAH BARU DPC GMNI AMBON

SARINAH DAN ARAH BARU DPC GMNI AMBON

Foto: Wiwin M. Ohoibor (Calon Ketua Umum DPC GMNI Ambon 2021-2023), sumber foto: Saburomedia.com

Sarinah Merupakan Bagian terintegral daripada Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia. Sarinah juga Merupakan Identitas Perjuagan Kaum Perempuan Indonesia yang merupakan bagian paling penting dalam Organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia.

Posisi Sarinah atau Marhaeni merupakan bentuk daripada Perjuangan Emansipasi Perempuan Indonesia yang telah di gagas secara langsung Oleh Sang Proklamator Bangsa Indonesia Bung Karno.

Bung Karno Sadar Bahwa tidak ada laki-laki hebat tanpa ada perempuan hebat yang selalu mendukung dan menopang segala Aktivis laki-laki dari Belakang.

Sarinah Sendiri merupakan Pengasuh Bung Karno Sejak Kecil hingga ia deawas, Itu sebabnya untuk menghargai jasa-jasa dari Sang pengasuh tersebut, Bung Kemudian berinisiatif untuk menjadikan Sarinah sebagai suatu bentuk Platfrom perjuangan Perempuan Indonesia.

Seiring berkembangnya zaman, Sarinah telah bertransformasi menjadi suatu kekuatan perjuangan Emansipasi Perempuan Indonesia yang tentunya berbeda dengan Emansipasi-emansipasi Sepeti Di Barat.

Sarinah Merupakan Ciri Khas tersendiri yang mengambarkan Karakter perempuan-perempuan Indonesia,itu artinya Konsepsi Sarinah yang di gagas oleh Bung Karno mempunyai sifat In-sider Bukan Out-sider seperti Konsepsi-konsepsi Feminisme pada Umum-Nya.

Dalam perspektif Sarinah,

Perempuan-perempuan Indonesia tidak di batasi keikutsertaan Mereka dalam berbagai macam persoalan, Seperti Urusan Ekonomi, Urusan Politik dan urusan-urusan lain tetapi Mereka (Perempuan-Perempuan Indonesia) harus tetap menyadari Kodratnya sebagai, sehingga Pergerakan Daripada Perempuan harus punya batasan, tetapi bukan batasan persolan urusan-urusan Politik, sebab Marginalisasi Perempuan dalam urusan-urusan Politik Sering terjadi.

Padahal kalau di telisik lebih jauh lagi, ada banyak sekali tokoh-tokoh Perempuan Hebat Di Dunia yang turut andil dalam memajukan peradaban umat Manusia.

Sebut saja Tarja Halonen Presiden Finlandia, Maria Domenica,Gloria Macapagal Arroyo Presiden Filipina dan Juga Megawati Soekarnoputri perempuan yang pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.

Bukan hanya persoalan Kepemimpinan, Akan tetapi Sejarah perempuan-perempuan Di Dunia juga telah banyak yang menceritrakan Konstribusi serta pengorbanan-pengorbanan Kaum Perempuan dalam Gerakan-gerakan Revolusi Dunia.

Seperti Joan of Arc

Jeanne d’Arc merupakan pahlawan Negara Perancis. Dalam agama Katolik, dirinya dianggap sebagai seorang yang suci dan dijuluki La Puccelle, yang berarti sang dara atau sang perawan. Joan of Arc mengaku mendapat pencerahan yang dipercayainya berasal dari Tuhan.

Hal itu digunakan untuk membangkitkan semangat pasukan Charles VII dalam upaya merebut kembali bekas wilayah kekuasaan Perancis yang dikuasai Inggris dan Burgundi pada masa Perang Seratus Tahun.

Joan of Arc menjadi terkenal karena perjuangannya yang berhasil membebaskan kota Orleans dalam waktu hanya sembilan hari. Strategi peperangan yang dianut Joan of Arc berbeda dengan pasukan lainnya yaitu penyerangan frontal terhadap benteng pertahanan musuh.

Loretta Perfectus Walsh

Loretta Perfectus Walsh merupakan wanita pertama yang terdaftar sebagai seorang tentara Angkatan Laut Amerika Serikat. Loretta menjadi salah satu ahli strategi pertempuran laut yang ikut andil dalam pertempuran melawan Jerman di front Pasifik. Loretta berhasil menumbangkan lima kapal tempur pada perang laut dengan Jerman.

Di saat wanita lainnya terjun sebagai perawat, Loretta mengambil pilihan yang berbeda. Pada awal tahun 1917, Loretta mendaftarkan dirinya di Angkatan Laut menjadi seorang Yoemanettes yang bertugas dalam posisi administratif. Loretta merupakan wanita pertama penerima hak dalam Dunia Perang Pertama dengan manfaat dan tanggung jawab yang sama dengan pria, termasuk bayaran yang sama.

Djamila Bouhired

Wanita asal Aljazair ini melakukan perlawanan terhadap pendudukan Prancis di Aljazair. Bersama para mahasiswa Aljazair lainnya, Djamila tergabung dalam front pembebasan Aljazair. Tak hanya melalui jalur diplomasi, Djamila kerap aktif dalam jalur baku tembak dengan pasukanPrancis.

Djamila yang lahir dari keluarga menengah, mendapatkan hak pendidikannya di sekolah Prancis. Kala itu, ketika semua murid Aljazair harus mengulang sebuah kalimat “France Is Our Mother”, Djamila menolak dan meneriakkan “Algeria Is our Mother” yang membuat dirinya dihukum. Sifat nasionalisme Djamila berkembang dari keluarganya.

Karena Kakaknya sendiri sudah tergabung dalam gerakan bawah tanah untuk kemerdekaan Aljazair.

Kasturba Gandhi

Istri dari pemimpin gerakan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi, ini juga mempunyai peran dalam pergerakan kemerdekaan India. Kasturba melakukan kampanye untuk memperjuangkan hak masyarakat sipil dan kemerdekaan India dari Inggris.

Menikah di usia yang muda tidak menghalangi Kasturba untuk menjadi seorang pejuang kemerdekaan melalui kampanye dan diplomasi politik. Dia bersama suaminya mengunjungi Afrika untuk menjadi aktivis di Phoenix Settlement,organisasi yang mengurus persamaan hak dan kewajiban kerja bagi masyarakat India di Afrika Selatan.

Bekerja bersama suaminya membuat sosok Kasturba dikagumi dan memberikan inspirasi untuk wanita-wanita India lainnya dalam gerakan kemerdekaan.

Dolores Huerta

Bernama lengkap Dolores Clara Fernandez Huerta, wanita kelahiran New Mexico ini merupakan pemimpin serikat buruh Amerika dan aktivis pejuang hak asasi. Bersama Cesar Chavez, dia mendirikan United Farm Wokers

Dolores membantu mengorganisir pemogokan pekerja kebun anggur di Delano tahun 1965 di California dan menjadi pemimpin negosiator dalam kontrak pekerja yang diciptakan setelah aksi pemogokan.

Sepak terjang Dolores dimulai saat dirinya masih duduk di bangku sekolah Stocton Hihg Scool, Aktif mengikuti berbagai klub di sekolah dan mempunyai pengalaman dibedakan karena rasnya, membuat Dolores percaya bahwa lingkungan sosial harus diubah. Dirinya terjun dalam kegiatan aktivis membela hak buruh dan telah menerima banyak penghargaan atas jasa dan usahanya.

Laksamana Malahayati

Nama aslinya adalah Keumalahayati. Pejuang perempuan yang berasal dari Kesultanan Aceh. Pada tahun 1585 – 1604, Malahayati memegang jabatan sebagai Kepala Barisan Pengawal Sitana Pangila Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil Mukammil Alaudiin Riayat Syah IV.

Malahayati mendapatkan gelar Laksamana setelah dirinya melakukan pertempuran satu lawan satu dengan Cornelis de Houtman di geladak kapal Belanda. Pertempuran yang pecah pada 11 September 1599, Malahayati memimpin 2000 orang pasukan Inong Balee (janda-janda pahlawan yang telah syahid)berperang melawan kapal dan benteng Belanda.

Raden Ajeng Kartini

Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau yang dikenal sebagai R.A. Kartini merupakan tokoh pejuang emansipasi wanita Indonesia semasa hidupnya. Kartini terlahir di keluarga bangsawan dengan ayahnya bernama R.M. Adipati Ario Sosroningrat dan ibunya M.A. Ngasirah.

Sebagai seorang bangsawan, Kartini berhak untuk mendapatkan pendidikan. Saat mendapatkan pendidikan ini, Kartini belajar bahasa Belanda dan bersekolah hingga usia 12 tahun. Dari sinilah Kartini memulai sepak terjangnya menyuarakan pandangannya mengenai emansipasi wanita di tanah Jawa yang terkungkung oleh adat dan budaya.

Marha Chritina Tiahahu

Martha Christina Tiahahu tercatat sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang putri remaja yang langsung terjun dalam medan pertempuran melawan tentara kolonial Belanda dalam Perang Pattimura tahun 1817. Di kalangan para pejuang dan masyarakat sampai di kalangan musuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dan konsekuen terhadap cita-cita perjuangannya.

Sejak awal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagian dan pantang mundur. Dengan rambutnya yang panjang terurai ke belakang serta berikat kepala sehelai kain berang (merah) ia tetap mendampingi ayahnya dalam setiap pertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun di Pulau Saparua. Siang dan malam ia selalu hadir dan ikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Ia bukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberi semangat kepada kaum wanita di negeri-negeri agar ikut membantu kaum pria di setiap medan pertempuran sehingga Belanda kewalahan menghadapi kaum wanita yang ikut berjuang.

Di dalam pertempuran yang sengit di Desa Ouw – Ullath jasirah tenggara Pulau Saparua yang tampak betapa hebat srikandi ini menggempur musuh bersama para pejuang rakyat. Namun akhirnya karena tidak seimbang dalam persenjataan, tipu daya musuh dan pengkhianatan, para tokoh pejuang dapat ditangkap dan menjalani hukuman. Ada yang harus mati digantung dan ada yang dibuang ke Pulau Jawa. Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukum mati tembak. Martha Christina Tiahahu berjuang untuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati, tetapi ia tidak berdaya dan meneruskan bergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya tertangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa.

Sejarah-sejarah perjuangan Perempuan dalam melawan Penjajahan sudah sehursnya tidak di lihat dengan sebelah mata, Sejarah Perjuangan Kaum Perempuan telah Banyak terjadi di Dunia, itu sebabnya perpuan harus di pandangan sama dengan laki-laki, perempuan tidak boleh di pandang sebagai Aktor terbelakang dalam berbagai macam urusan-urusan Dunia.

Itu sebabnya, Keikutsertaan Perempuan dalam Konstestasi-kontestasi Politik Organisasi maupun Di Dalam Kontestasi-kontestasi Politik Nasional merupakan Cerminan terkecil dariapda perjuangan Perempuan.

Itu sebabnya saya beranikan diri untuk maju dan merubah stigma lemah terhadap perempuan yang hanya fokus pada urusan Dapur,Kasur Dan sumur.

Sudah saatnya Perempuan (Sarinah) di berikan kepercayaan dan Legitimasi untuk dapat mengejahwantahkan konsep-konsep pembaharuan dan arah baru terhadap Organisasi yang menjadikan Marhaenisme sebagai Platfrom perjuangannya.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Merupakan Organisasi Nasionalis yang menghimpun berbagai macam Kader dengan latar belakang Agama,Suku Dan Ras yang berbeda-beda.

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Merupakan Organisasi perjuangan yang selalu senantiasa menjadikan Marhaenisme sebagai Ideologi Politik dan Ideologi Perjauangan, Itu sebabnya seluruh kader dan Anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indoensia di tuntut agar tetap Ko sisten terhadap Marhaenisme yang meruapakan Ideologi Perjuangan dan Ideologi Politik GMNI.

Sejarah Keikutsertaan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia dalam berbagai macam prospek kebangsaan sudah tidak perlu di pertanyakan lagi Kontribusinya, sebab Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Mempunyai Tujuan yang sama dengan Organisasi-organisasi lain yang sama-sama ingin membebaskan umat manusia dari cengkraman Kapitalisme-Global, Kapitalisme-Birokrat dan Juga Kapitalisme-Komprador.

Oleh sebab itu ada tiga persoalan paling mendasar yang ingin saya fokuskan dalam membangun Gerakan Mahasiswa Nasional Cabang Ambon, yakni memasifkan

-Konsolidasi organisasi dan konsolidasi ideologi secara optimal

-Marhaenisme sebagai asas organisasi tidak boleh diubah dan harus tetap Di Amalkan

-Penegasan independensi GMNI sebagai Organisasi yang tidak berafiliasi dengan Partai Politik Manapun.(Saburomedia)

By, Wiwin M. Ohoibor (Calon Ketua Umum DPC GMNI Ambon 2021-2023)

Disclaimer : Artikel ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent