AGAMA ADALAH RAHMAT CINTA KASIH

AGAMA ADALAH RAHMAT CINTA KASIH

Foto: Narasumber Maulid Nabi lintas agama

Saya yakin rahmat dan kasih sayang adalah ciri dari semua risalah dari semua agama dan para pembawanya.  Dalam perspektif Islam apa yang disebut dengan kasih sayang dan rahmat ada dua macam. Ada rahmat yang bermuara dari sifat Tuhan sebagai yang maha rahman, maha penyayang atau pengasih, yang disebut dengan rahmah rahmaniah. Dan ada rahmat Tuhan yang bermuara dari sifat Tuhan sebagai dzat yang maha Rahim, maha penyayang, yang disebut rahmah rahimiyah ujar ketua DPP Ahlulbait Indonesia Ustadz Zahir Yahya dalam acara Maulid Nabi Muhammad SAW Lintas Agama yang bertema “Kasih Sayang Bagi Seluruh Alam Semesta Sebagai Misi Kenabian Perspektif Agama-agama”, Sabtu (09/01).

Kalau kita bicara agama menjadi rahmat cinta kasih, maka sebenarnya setiap agama itu memiliki titik temu bersama dalam kemanusiaan, persaudaraan. Dan titik temu dalam membangun persaudaraan sejati di setiap umat beragama. Deklarasi Dubai antara Paus Fransiskus dengan Mufti AL Azhar, itu menegaskan kembali bagaimana agama-agama di dunia diajak untuk kerjasama. Kerjasama membangun peradaban cinta, membangun peradaban kemanusiaan, satu dengan yang lain saling menghargai, dan satu dengan yang lain bekerjasama untuk memajukan nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan, jelas Romo Benny Susetyo.

Budha itu seperti halnya seorang dokter yang mendeteksi atau memberikan analisa terhadap penyakit tertentu, kemudian dharma sebagai obatnya dan akhirnya adalah komunitas yang saling merawat. Disitu ada juga Budha secara personal komunitas atau yang kita sebut dengan sangga. Ada 4 hal yang menjadi analisa bersama dalam konteks penyakit, dalam hal ini setiap orang menyadari kita semua itu sama berada dalam kondisi yang dalam hal ini duka. Duka itu artinya tidak hanya penderitaan secara fisik, tetapi juga penderitaan secara mental, ketidakpuasan, bahkan sesuatu kondisi dunia yang tidak benar-benar pernah membuat kita kita bahagia. Atau puas terhadap kebahagiaan yang kita raih dalam konteks dunia itu, terang DR. Sulaiman, M.Pd.

Agama itu berasal dari kata agam dan a, atau artinya sesuatu yang tidak pernah pergi. Sesuatu yang tidak pernah pergi artinya dimana, adanya didalam hati. Sehingga agama itu sesuatu yang ada didalam hati, yang bisa menyejukkan hati, bisa mempengaruhi hati kita, sehingga melakukan cinta kasih. Cinta kasih yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW, bagaimana Nabi Muhammad SAW itu seperti yang kita dengar, walaupun beliau dipersekusi waktu menyebarkan cinta kasih pada zamannya itu, tetap beliau mencintai umatnya, mencintai orang-orang yang bahkan mempersekusinya. Itulah bentuk cinta kasih yang sangat nyata, bagaimana seseorang yang turun ke dunia sebagai seorang penyelamat umat manusia, tidak diberikan sesuatu hal sewajarnya tapi tetap mencintai umatnya, karena beliau memang lahir untuk menyebarkan cinta kasih, ungkap Yan Mitha Djaksana.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent