INVESTASI CINA DAN PENGEMBANGAN EKONOMI ASIA FASIFIK
Foto: Andi Naja FP Paraga (Penulis)
Ada orang bilang bahwa China berambisi masuk ke Indonesia karena Indonesia kaya Sumber Daya Alam. Saya melihat dari cara pandang yang berbeda,bahwa mitivasinya SDA bukanlah pertimbangan utama. Yang jadi pertimbangan utama adalah letak wilayah Indonesia yang berhadapan dengan Pacific.
Maklum strategi jangka panjang China memanfaatkan potensi ekonomi Asia Fasifik. Masa depan dunia itu sekarang ada di Asia Facifik. Itu sebabnya China masuk ke Sulawesi dan Maluku.
Jadi jangan Asumsi seakan akan China ingin menguasai SDA kita. Engga tepat itu. Mengapa ?
China sudah menguasai tambang nikel kadar tinggi di Australian. Mereka tidak punya tambang nikel di Indonesia. Karena kadar nikel kita redah.
Mereka hanya beli kadar rendah dari Indonesia untuk smelter mereka di Sulawesi. Bahkan batubara untuk pembangkit listrik mereka datangkan dari Austalia.
Di Ausi, China punya tambang batubara sendiri dengan kadar tinggi. Mengapa tidak beli dari Kalimantan? lagi lagi alasan logistik lebih efisien beli dari Australia.
China juga punya tambang raksasa di Brazil dan di Australia. Indonesia (KS) beli beji besi dari Brazil, di tambang punya China.
Lahan pertanian? China punya estate food di Laos, Kamboja dan yang sangat luas mereka punya di Mongolia dan Korea Utara.
Mereka juga tanam gandum di Brazil dan Argentina yang luasnya 10 kali dari lahan mereka yang ada di Papua.
Apa artinya? mereka tidak tergantung amat sama Indonesia.
China punya uang , dan semua sumber daya. Anda bisa bayangkan membujuk orang kaya aja susah, apalagi membujuk orang punya uang, sumber daya, tekhnologi dan pasar.
Kita mengalami sendiri betapa sulit meyakinkan mereka. Apalagi kesan mereka kepada orang Indonesia tidak seratus persen bagus.
Orang Cina itu tidak suka konflik. Makanya mereka sangat hati hati membuat keputusan bisnis. Kalaupun akhirnya mereka setuju, itu karena nilai nilai persahabatan.
Kalau anda gagal menjadikan mereka sahabat, jangan harap bisa bermitra.
Setelah bermitra , perhitungan bisnis mereka sangat kuat, sekuat mereka bekerja keras menciptakan laba.
Jadi kalau dia lihat anda tidak serius, mereka cepat sekali cut loss. Tetapi kalau anda serius, maka apapun resiko, mereka bisa terima dan bersama sama mengatasinya.
Karena itu Luhut Binsat Panjaitan Menko Kemaritiman dan Investasi berusaha merebut hati china, karena LBP tahu saat sekarang hanya China yang punya uang dan sumber daya.
Meyakinkan China lebih sulit dibandingkan meyakinkan jepang dan Amerika. Tetapi kalau deal, mereka sangat serius.
Di kepala orang China hanya uang. Tidak ada urusan dengan politik. Kalau ditanya, mereka sendiri engga paham dengan komunis.
Tapi kalau ditanya uang, pingsan pun mereka bisa segera sadar.
Logika sederhana ini memang kerap tidak muncul dalam ruang diskusi publik padahal Bangsa Indonesia akhir-akhir ini sangat dirisaukan oleh Gerakan Anti Cina yang sangat masif.
Namun disadari atau tidak kita merasakan manfaat kehadiran investasi China. Walaupun demikian perlu kita soroti terkait TKA Asal China yang sejak lama masih menjadi perdebatan bahkan Aksi Demonstrasi penolakan dimana-mana.
Andi Naja FP Paraga
Ketua PP FMIG (K) SBSI
Disclaimer : Artikel ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.