TISNUR: PRESIDEN PERLU MELAKUKAN RESHUFFLE
Foto: Sekjen FSB Garpekteks KSBSI Tisnur Priyanto / Ist
Sebenarnya dari awal terkait dengan Bansos Covid-19 sudah saya prediksi akan rawan penyalahgunaan anggaran, jangankan di tingkat Kementerian di tingkat Desa saja banyak praktek oknum pegawai kelurahan yang melakukan pemotongan terkait bantuan ke masyarakat. Saya rasa ini adalah ganjarannya bagi mereka yang memanfaatkan kondisi Pandemi demi kepentingan pribadi, demikian dikatakan Sekjen FSB Garpekteks KSBSI Tisnur Priyanto kepada redaksi belum lama ini
KPK adalah sebuah lembaga antirasuah yang didirikan dengan tujuan untuk menghilangkan praktek2 Korupsi di Indonesia. Kemudian tentang penangkapan Mensos menurut saya itu salah satu bukti jika KPK masih dapat diandalkan sebagai lembaga independen dan bebas dari intervensi pihak manapun, jika dihubungkan dengan UU KPK pasca revisi ada kemungkinan hal ini Pembuktian jika KPK tetap bekerja profesional, masih bekerja sesuai dengan jiwa lembaga ini didirikan, ujarnya.
Jika melihat dampaknya terhadap masyarakat terdampak bencana ini bentuk nilai-nilai perikemanusiaan pelaku sudah tidak ada lagi, jika mengikuti pendekatan secara emosional sudah sepantasnya mereka dihukum mati, tapi apa itu dapat menimbulkan efek jera bagi pelkau lainnya? Jika hanya mendapatkan hukuman mati tapi tidak dimiskinkan semiskin-miskinnya saya rasa efek jeranya tidak efektif. Karena dilihat di perbuatannya itu menandakan jika para oknum ini takut miskin tapi tidak takut mati, pikirnya jika dia mati ahli warisnya masih bisa menikmati hasil tersebut, ucapnya.
Menurut Tisnur, Ya Presiden perlu segera melakukan reshuffle kabinet, agar tidak ada kekosongan, sehingga program2 yang selama ini sudah baik dan bagus dapat diteruskan jug dapat ditingkatkan, harapan saya sih Jabatan Menteri ini diisi oleh orang2 profesional bukan politis, atau politik balas budi, sehingga kedepannya tidak ada salah lagi ketika membantu Presiden dalam menangani negara ini.(Wijaya)
