SUMBER KEKUATAN SEBUAH BANGSA
Foto: Andi Naja FP Paraga (Penulis)
oleh : Andi Naja FP Paraga
Pengantar
Kemenangan Bangsa Iran dalam Jalan Revolusi Islamnya melalui Kebangkitan Rakyat yang bertangan Kosong melawan Pasukan Bersenjata dan mampu menyingkirkan kekuatan Syah Pahlevi yang didukung oleh Negara-negara Adi Kuasa telah menfalsifikasi banyak teori politik dan hubungan internasional,khususnya tentang Konsep Sumber Kekuatan Sebuah Bangsa dan Negara yang sangat menentukan.
Ilmu Politik sebagai sebuah disiplin ilmu yang terkait dengan kekuatan (power) yang kekuatan dimaksud sebagai suatu perangkat keras dalam bentuk kekuatan militer dan kekuatan ekonomi tiba-tiba terlumpuhkan. Dan Slogan Darah mengalahkan Pedang pun terobjektifikasi.
Inilah Sebuah Realitas Baru Kemenangan Revolusi Islam Iran 1979 dan segera setelah berdirinya Negara Republik Islam Iran muncul sebuah konsep dan praktek politik dan kenegaraan yang menarik perhatian. Pasalnya,kemampuan mengagumkan mereka dalam menghadapi tantangan Nasional,Regional dan Internasional seperti Percobaan Kudeta,pemberontakan lokal dan regional,sanksi ekonomi,agresi militer semisal Operasi Amerika Serikat di Tabas. Perang 8 tahun yang dipaksakan melawan Saddam Hussein dan lain sebagainya,ternyata tidak melemahkan sebuah Sistem Politik baru yang dibentuk Iran bahkan sebaliknya memperkokoh posisi Iran dalam Pentas Hubungan Internasional.
Ketercengangan Dunia
Yang menarik diperhatikan bahwa sumber-sumber kekuatan Iran ternyata bukan berasal dari kemampuannya membangun Kekuatan Keras/Hard Power melainkan kekuatan lain yang disebut Kekuatan Lunak/Soft Power . Konsep Kekuatan Lunak semakin dikenali seiring dengan semakin tersiarnya Kemenangan Revolusi Islam Iran itu memiliki kekuasaan yang setiap bangsa lain bisa mempelajarinya.
Kekuatan Lunak/Soft Power
Kekuatan Lunak sesungguhnya bukan hal baru dalam Ilmu Politik dan telah menjadi isu yang selalu diperhitungkan dalam setiap konflik umat manusia sejak dahulu. Isu ini mengemuka seiring kemunculan Islam dan Ekspansinya ke Persia dan Romawi. Namun dominasi pemikiran kapitalis dan filsafat materialis yang membahana sejak Abad ke 15 khususnya di Eropa menyebabkan terpinggirnya kekuatan lunak dan kemudian digantikan oleh hegemoni kekuatan keras.
Dalam Klasifikasi yang lain,perjumpaan kekuatan lunak dan kekuatan keras bisa disebut konfrontasi antara Kekuatan Spritual dengan Kekuatan Fisik atau Kekuatan Moral melawan Kekuatan Material. Dalam kasus Negara Republik Islam Iran,sumber-sumber kekuatan lunak itu pada dasarnya berasal dari kepercayaan Bangsa Iran terhadap Agama dan Nilai-nilai moral masyarakatnya.
Konsep Umum yang menjadi Kekuatan
Sebetulnya kekuatan itu sendiri merupakan konsep umum yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu Alam dan Humaniora (Fisika,Filsafat,Hukum dan lain sebagainya). Makna Kekuatan memiliki nilai dan posisi yang sangat penting dalam Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Para Ilmuwan dan Sarjana telah berusaha mendefinisikan konsep kekuatan dari beragam pandangan.
Misalnya,sebagian mengaitkannya dengan Stratifikasi Kelas,sebagian lain menjelaskannya dari sudut pandang pengaruh-pengaruhnya. Dalam konteks kekuatan politik,sebagian ahli Sosiologi Politik mengelaborasinya dalam terma batas-batas kekuatan dan menjelaskan beragam corak kekuatan dengan merujuk kepada karakteristik kekuatan yang terlembagakan.
Pelembagaan Kekuatan
Pelembagaan Kekuatan dan watak kekuatan yang kompleks menjadi kunci keberhasilan Negeri Para Mullah ini. Konsep ini biasanya didekati secara sempit atau hanya mempertimbangkan satu Aspek kekuatan dengan definisi yang samar dan sederhana. Seperti Karl Marx yang menjelaskan kekuatan dari sudut pandang kelas sebagai represi terorganisasi dari satu kelas kepada kelas lainnya.
Dari Perspektif Karl Marx ini,kekuatan dapat diidentifikasi dalam tiga karakteristik :
Pertama Kekuatan memiliki representasi yang berbasis kelas dan Senantiasa diimplementasikan dalam terma relasi kelas
Kedua Kekuatan tidak bisa sehat atau absah karena manifestasi kekuatan di masyarakat merupakan gejala masyarakat yang multifungsi dan berasal dari masyarakat yang terstatisfikasi kelas,sedangkan dalam masyarakat yang sehat dan tanpa kelas tidak ada ruang bagi fenomena kekuatan. Dengan definisi ini maka kekuatan adalah semata mata sumber tirani dan represi satu kelas kepada kelas lain
Ketiga Kekuatan merupakan representasi dari relasi antar kelas penguasa dan rakyat. Meskipun beberapa murid Karl Marx menganggap kekuatan kelas sebagai subjek kekuatan sosial,namun mereka juga menilai kekuatan politik sebagai kekuatan kelas dan sebagai tekanan dari satu kelas kepada kelas lainnya.
Sumber Kekuatan Lunak Republik Islam Iran
Kesatu Kemurahan Tuhan
Bagi Penganut Agama Monoistik dan khususnya mereka yang mengimani Islam Muhammadi Sumber kekuatan puncak adalah Allah mereka yakin bahwa didalam berjihad melawan musuh didukung oleh kekuatan Allah. Mereka bergabung dalam Samudera Kekuatan tanpa batas ini dan menikmatinya. Berdasarkan Al Qur’an,Kaum Mukmin memperoleh kemurahan Allah sebagai sumber kekuatan puncak
Kedua Otoritas dan Kepemimpinan Agama.
Dalam setiap konflik entah itu militer,politik atau budaya peran kepemimpinan dan komando sangatlah penting dan strategis. Kepemimpinan berwenang dalam menggerakkan gerakan,membuat perencanaan dan mengatur strategi dalam melawan musuh. Hubungan antara pemimpin dan rakyat sangat penting. Pemimpin menjadi sumber kekuatan terpenting.
Karateristik dan kharismatik pemimpin memperoleh kesetiaan rakyat .Kepemimpinan terlembagakan atas nama Wilayatul Faqih atau Kepemimpinan Fakih(ulama) yang merupakan lembaga politik-religius yang memiliki seluruh elemen yang disyaratkan bagi sebuah kepemimpinan yang efisien.
Ketiga Keberanian,Kesabaran,kegigihan dan pertahanan. Ketabahan dan kemampuan menekan musuh,pemenuhan kewajiban. Kemampuan mengubah ancaman menjadi kekuatan dan kearifan serta kebijaksanaan dan aktualisasi Aktualisasi Kapabilitas Potensial. Semua itu terpadu dengan kuat bahkan hingga ketika Kaum Neokonservatif Amerika Serikat menggunakan semua upaya baik Implementasi ancaman serangan militer.
Kesimpulan
Sebagai Kesimpulan tentang sumber-sumber kekuatan Republik Islam Iran kita dapat berargumentasi bahwa konsep ini tidak hanya membuka lembaran baru yang penting terkait konflik Internasional,melainkan juga memberikan tantangan dan dilema baru bagi para peneliti dan Sarjana Barat tentang bagaimana mengevaluasi dan mengukur kekuatan lunak dalam perbandingannya dengan kekuatan keras. Inilah alasan mengapa Republik Islam Iran mampu menghadang ancaman dan tekanan barat dengan berbasis pada sumber-sumber kekuatan lunak dan Iran pun muncul sebagai kekuatan baru dunia dalam hubungan internasionsl(ANFPP010620)
Disclaimer : Artikel ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.