BPJS

BPJS
Foto: Logo BPJS, sumber foto: Bisnis.com

Adik saya meninggal pada 30 Januari 2020. Ia mengalami gagal ginjal, infeksi saluran pernafasan, dan paru-paru sebelah kirinya mengecil hingga tinggal tiga puluh persen.
Ia ditangani oleh dokter ahli paru, ahli ginjal, dokter anestesi, dan dokter ahli penyakit dalam. Selama ia sakit, keluarga kami fokus berdoa saja, tanpa memikirkan berapa biayanya karena kami tahu bahwa rumah sakit di mana adik saya dirawat menerima asuransi BPJS.Asuransi kesehatan dari pemerintah ini sangat banyak mengurangi beban pikiran kami mengenai biaya perawatan almarhum.

Pada waktu ia meninggal perkiraan biaya yang harus kami keluarkan ratusan juta rupiah, namun semua biaya itu ditangggung pemerintah. Kami tidak mengeluarkan uang satu sen pun. Padahal iuran BPJS yang dibayarkan adik saya belum sampai sepuluh juta rupiah.

Dua tahun lalu Bude saya yang berumur 92 tahun jatuh. Tulang pinggulnya patah. Beliau dioperasi, tulang pinggulnya diganti dengan platinum. Biayanya sekitar Rp 200 juta. Dengan asuransi BPJS beliau tidak harus membayar biaya operasi.

Empat tahun lalu seorang kerabat saya sakit. Beliau berusai 82 tahun. Ia didaftarkan oleh putranya ke BPJS setelah sakitnya parah. Tidak ada wawancara dari pihak BPJS mengenai penyakit yang diderita oleh beliau. Baru satu kali membayar iuran BPJS, beliau meninggal. Biaya rumah sakitnya Rp 18 juta ditanggung oleh pemerintah. Padahal seandainya beliau membeli asuransi dari perusahaan swasta, tentu akan dilakukan interview terlebih dahulu mengenai usia dan kondisi kesehatannya. Dengan usianya yang sudah lanjut, pastinya ia tidak akan mendapatkan polis asuransi dari perusahaan swasta.

Penting setiap orang untuk memiliki asuransi kesehatan karena biaya rumah sakit tidak murah. Salah seorang kerabat saya menjual mobil, berbagai macam perhiasan emas, dan berutang kepada beberapa orang untuk membayar rumah sakit karena tak memiliki asuransi kesehatan.

Asuransi dari perusahaan swasta yang preminya jauh lebih mahal daripada BPJS tidak 100% menanggung biaya rumah sakit. Anda tetap harus membayar sebagian biayanya. Kenaikan iuran BPJS relatif murah dibandingkan kekhawatiran mengenai biaya rumah sakit yang harus dibayar. Memiliki asuransi kesehatan, membuat Anda lebih tenang. Sebab Anda tak harus memikirkan bagaimana membayar biaya rumah sakit.

Bila Anda memiliki mobil, tapi ribut di medsos dengan kenaikan iuran BPJS. Cobalah berpikir ulang: bukankah lebih baik mengasuransikan kesehatan daripada mobil?

-Ratih Poeradisastra-

Disclaimer : Artikel ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent