MASIH MAU MENDUKUNG TPN-OPM? OMG

MASIH MAU MENDUKUNG TPN-OPM? OMG

 

Foto: OPM, sumber foto: Suara.com

Oleh Yitno Roto Suprayogitomo

Kapolda Papua, Irjen Paulus Waterpauw mengatkan, teror yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Timika, Papua sedari Februari lalu. Aksi teror itu disebut didalangi tokoh-tokoh KKB Lekagak Telenggen, Seltius Waker, Tandi Kogoya, dan komplotannya. Atas gangguan keamanan yang dilakukan oleh KKB tersebut, tim gabungan TNI-Polri telah melakukan upaya untuk penegakan hukum, dan dari upaya yang dilakukan mencatatkan keberhasilan dalam penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di antaranya melakukan penegakan hukum di kamp milik KKB pimpinan Seltius waker di kampung Wini, Tembagapura pada tanggal 15 Maret 2020.

Aksi teror yang dimaksud antara lain penyanderaan terhadap 3 orang guru di Aroanop pada 15 Februari Kemudian penembakan di Kampung Zipabera, Distrik Tembagapura pada 28 Februari, yang mengakibatkan seorang polisi muda, Bharada Doni Priyanto meninggal dunia. Dan penembakan terhadap mobil LWB Patroli Polsek Tembagapura di Kampung Utikini, Distrik Tembagapura, 2 Maret, selanjutnya adalah penembakan Pos TNI 754 di Opitawak, Tembagapura, pada 5 dan 6 Maret 2020. Lalu pembakaran terhadap bangunan di Blok A Opitawak pada 6 Maret dan pembakaran terhadap kantor Desa Opitawak pada 7 Maret 2020. Dan aksi kontak tembak dengan Satgas Nemangkawi dan Brimob Satgas Aman Nusa di Kampung Utikini Distrik Tembagapura pada 9 Maret 2020.

Kemudian, pembakaran terhadap Gereja di Opitawak yang dilakukan KKB Gabungan Papua pada 13 Maret 2020, penembakan terhadap karyawan PT. Freeport Indonesia di area Kuala Kencana pada 30 Maret 2020. Dan kontak tembak dengan Satgas Amole Brimob Iwaka dengan KKB Tembagapura pada 3 April 2020, serta penembakan mobil bahan makan dan mobil pengawal di MP 61 Tembagapura tanggal 11 April 2020.

Dalam penegakan hukum tersebut, tim gabungan menembak mati 4 anggota KKB. Penegakan hukum lainnya adalah di camp KKB di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika pada Kamis 9 April, dengan hasil tangkapan 1 orang anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yaitu Ivan Sambom dan melumpuhkan 2 anggota KKB.

Belum lama ini Tim gabungan TNI-Polri menembak mati salah seorang pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) OPM. Yaitu Tandi Kogoya bahkan saat itu TNI-Polri menciduk petugas pengamanan PT Freeport Indonesia yang berperan sebagai informan atau mata-mata KKB Papua. Menurut informasi yang ada keduanya diyakini aparat terlibat dalam penembakan tiga karyawan Freeport yang menewaskan karyawan kewarganegaraan Selandia Baru di Kuala Kencana, Mimika, Papua pada 30 Maret lalu.

“Tandi Kogoya merupakan Komandan Batalyon Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM Kodap VIII Kemabu Intan Jaya. Tandi Kogoya tewas bersama Manu Kogoya setelah baku tembak dengan Satgas TNI-Polri yang menyergap di sebuah rumah kayu di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika, pada Kamis, 9 April 2020. Keduanya juga diduga kepolisian terlibat penembakan yang menewaskan karyawan PT Freeport Indonesia asal negara Selandia Baru, Graeme Thomas Wall,” jelas Kapolda.

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menjelaskan setidaknya terdapat tujuh orang yang ditembak mati dan satu orang berhasil ditangkap. Dia yang ditangkap merupakan tenaga keamanan PT Freeport yang memberikan informasi kepada KKB. Upaya tersebut, kata Kamal, dilakukan oleh tim gabungan TNI/Polri pada 9 April dan 10 April 2020 di beberapa titik. Di antaranya kamp KKB di Jalan Tranas Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika dan juga kamp KKB Gunung Botak di Tembagapura, Mimika. Tandi Kogoya merupakan anggota KKB yang terlibat dalam penyanderaan dan sejumlah rangkaian penembakan pada 2017 di Tembagapura. Ia merupakan seorang residivis yang sempat divonis 1 tahun 6 bulan penjara usai ditangkap pada 15 April 2018 lalu atas penembakan di mile 69 Tembagapura.

TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) mengklaim bertanggungjawab atas penembakan tiga kendaraan PT. Freeport Indonesia di Mile 60, distrik Tembagapura, Mimika, Papua. Hal ini dikemukakan Sebby Sambom yang juga Jubir TPNPB (25/4/2020) mengatakan, TPNPB pimpinan Kelambua Waker telah berhasil menembak tiga kendaraan trailer PT. Freeport di Mile 60. TPNPB memusatkan serangan di area PT. Freeport dengan tujuan agar perusahaan tambang yang dikelola Amerika Serikat segera berhenti beroperasi. Selain itu, TPNPB sudah menawarkan gencatan senjata kepada pemerintah Indonesia.

Setelah kita membaca serangkaian tindakan brutal dan keji dari TPN-OPM di Papua dan kemudian diakui oleh juru bicaranya, maka adalah aneh jika ada masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Papua yang masih mempercayai propaganda TPN-OPM, sehingga sudah sewajarnya masyarakat Papua meninggalkan TPN-OPM berjuang sendirian, karena membantu, mendukung, dan membela mereka bukan merupakan pekerjaan mulia. Jika masih ada pengamat, NGO, politisi dan kolumnis yang masih mendukung TPN-OPM, Oh My God (OMG), sadarkanlah mereka secepatnya.

*) Penulis adalah pemerhati masalah Papua.

Disclaimer : Setiap opini di media ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent