PENUTUPAN “JALUR-JALUR TIKUS” : PRAKTIK ILEGAL MENURUN

PENUTUPAN “JALUR-JALUR TIKUS” : PRAKTIK ILEGAL MENURUN
Foto: Datuak Tjumano (Penulis)

Oleh : Datuak Tjumano *)

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau menggagalkan perdagangan orang berupa penyelundupan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Malaysia melalui Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis. Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Sunarto di Pekanbaru menyebutkan bahwa ada 15 warga Indonesia diamankan dari pengungkapan itu. Selain warga Indonesia, polisi juga mengamankan dua warga India yang turut berniat masuk ke Malaysia via jalur laut secara ilegal menggunakan kapal cepat.

Jaringan ini menjadikan Pulau Rupat, Bengkalis sebagai tempat penyeberangan manusia ke Malaysia karena jaraknya lebih dekat, ditempuh 30 menit saja.

Pengungkapan yang berlangsung saat 17 orang korban perdagangan manusia telah berada di dalam kapal kecil fiber dan bersiap-siap hendak berangkat ke Malaysia di Desa Sungai Cingam, Rupat, Bengkalis akhir Maret 2020. Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) ini merupakan jaringan internasional melibatkan warga dari tiga negara, yaitu India, Malaysia, dan Indonesia. Dalam aksinya para pelaku membujuk calon korbannya dengan meyakinkan bisa memberangkatkan ke Malaysia secara resmi (legal) dan dipekerjakan dengan gaji besar.

Sementara itu, Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Asahan (TBA) yang tergabung dalam Satgas Covid – 19 Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mengamankan 36 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal di Sungai Nipah Kec. Kualuh Ledong Kabupaten Labura. Danlanal Tanjung Balai Asahan Letkol Laut (P) Dafris mengatakan, ada 36 orang yang diamankan, terdiri dari 33 pria dan 3 wanita di Kabupaten Labura.

Sebelumnya, Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan yang tergabung dalam Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Tanjung Balai kembali menahan 20 TKI ilegal asal Malaysia di Tanjung Balai, Sumatera Utara. Perwira Penerangan Dispen Pangkalan TNI AL I/Belawan, Letnan Dua (Suplai) Mega Patinurjaya mengatakan, langkah Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan itu bermula saat Tim Deteksi Gugus Tugas Pencegahan Covid-19 menerima informasi tentang kedatangan TKI ilegal asal Malaysia ke Tanjung Balai.

Akses jalur ilegal di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, berpotensi jadi pintu masuk corona virus (covid-19), yang dibawa oleh para WNA. Mulyadi, pengurus Aliansi Jurnalis Indonesia Indragiri Hilir mengatakan, keadaan geografis Indragili Hilir yang terdiri dari perairan dan kepulauan, sering dijadikan akses masuk oleh pendatang dari luar negeri sehingga tidak terdeteksi oleh petugas.

Selain itu, akses keluar masuk ilegal banyak terdapat di pelabuhan kecil (pelabuhan tikus) baik di daerah maupun pelabuhan di ibu kota kabupaten serta dijadikan akses penyeludupan.

Sementara, Sulistijo Djati Ismojo (Konsulat RI Tawau Sabah Malaysia) menyatakan bahwa masih banyak kapal jongkong yang memuat warga negara Indonesia masuk ke wilayah Malaysia secara illegal. WNI tersebut masuk ke Malaysia melalui sungai Aji Kuning dan Sungai Melayu kemudian menuju pelabuhan domestik Tawau.

Pelayanan Imigrasi Tawau sudah berhenti sejak 21 Maret 2020, sehingga kapal asing tidak dapat masuk ke wilayah tersebut. Selain itu, juga terdapat sejumlah kapal dari Indonesia yang membawa produk perikanan ke pasar ikan di Tawau secara ilegal.

Menurut penulis, jika pemerintah Indonesia cq aparat keamanannya mampu untuk menutup “jalur-jalur tikus” yang selama ini menyebabkan mata rantai terjadinya penyelundupan manusia (human smuggling), penyelundupan senjata (arm smuggling) termasuk kegiatan ilegal lainnya tidak putus atau mati, maka tentunya perekonomian Indonesia akan semakin membaik, karena kerugian negara akibat terjadinya beragam smuggling di “jalur-jalur tikus” ini tidaklah sedikit.

*) Penulis adalah pemerhati Indonesia. Tinggal di Sumatera Barat.

Disclaimer : Setiap opini di media ini menjadi tanggung jawab penulis. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai aturan pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini dan Redaksi akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent