Pembunuhan Pekerja Trans Papua Harus Diusut Tuntas

Pembunuhan Pekerja Trans Papua Harus Diusut Tuntas

Gangguan keamanan yang menimbulkan banyak korban terjadi di Papua. Serangan terhadap 31 orang pekerja jalan Trans Papus dibunuh oleh kelompok bersenjata. Pembunuhan tersebut terjadi tepatnya di Kali Yigi dan Kali Aurak Distrik Yall Kabupaten Nduga, Senin 3/12/2018.

Keterangan sementara yang diperoleh dari berbagai sumber, kejadian diawali dari adanya perayaan upacara HUT OPM di Distrik Yigi, kemudian salah satu dari korban  melihat dan mengambil foto upacara HUT OPM tersebut. Hal inilah yang membuat kelompok OPM marah dan melakukan serangan kepada para pekerja Trans Papua dari PT Istaka.

Kasus pembunuhan keji di Papua tersebut harus mendapat perhatian serius. Kedatangan Panglima TNI hari ini ke lokasi penembakan menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam dan melakukan penanganan yang serius. Pembunuhan terhadap puluhan orang yang sedang bekerja untuk proyek pemerintah bukan saja tindakan kriminal namun aksi teror yang perlu ditangani oleh negara.

TNI dan Polri harus didukung dan didorong untuk melakukan penanganan hingga tuntas. Pembangunan yang sedang gencar-gencarnya dilakukan di Papua oleh pemerintah tidak boleh terganggu oleh kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan dan biadab untuk eksistensi kelompok dan kepentingannya.

Saat ini diduga ada beberapa pihak yang mempunyai kepentingan terhadap Papua. Salah satu cara untuk menunjukkan eksistensi dan tekanan mereka terhadap pemerintah Indonesia adalah dengan melakukan aksi bersenjata. Proyek pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah menjadi salah satu sasaran pihak-pihak yang bersebrangan dengan pemerintah tersebut.

Pemerintah perlu mengambil berbagai tindakan agar Papua kembali kondusif dan pembangunan dapat kembali dilakukan. Berbagai pendekatan seperti hard approach dengan penindakan dan perlawanan terhadap kelompok bersenjata, maupun soft approach dengan merangkul masyarakat dan mengajak kelompok oposisi untuk berpihak kepada Merah-Putih harus dilakukan secara bersamaan.

Peran intelijen dalam melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap ancaman perlu dikuatkan. Propaganda yang dimainkan oleh kelompok oposisi harus dilawan agar masyarakat tidak terpengaruh dan berpihak kepada kelompok tersebut. Negara harus merangkul para pemangku kepantingan di Papua. Langkah ini sebaiknya melibatkan tokoh adat dan tokoh agama, serta masyarakat di Papua.

Kepentingan masyarakat Papua untuk mendapatkan kesejahteraan melalui pembangunan yang merata seperti di daerah lain di Indonesia menjadi prioritas utama daripada kepentingan kelompok tertentu yang agendanya mengarah kepada pemisahaan diri dari NKRI. Hal tersebut harus menjadi perhatian khusus terutama dalam tahun politik yang segalanya bisa dipolitisir oleh kelompok tertentu.

Masyarakat harus diyakinkan bahwa kekuatan negara seperti TNI, Polri dan BIN mampu menangangi gangguan keamanan yang terjadi di Papua. Kehadiran negara di Papua harus lebih intensif lagi agar masyarakat yakin bahwa saat ini negara sangat serius memperhatikan Papua. Jika kehadiran negara tidak kuat maka akan menjadi celah bagi kelompok oposisi untuk lebih eksis dan mempengaruhi masyarakat.

*) Stanislaus Riyanta, pengamat terorisme dan keamanan

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent