Prinsip-Prinsip Islam Penting Diterapkan Dalam Aspek Kehidupan
Sepanjang perjalanan sejarah intelektual dan praktek politik Islam, ada dua spektrum pemikiran yang berbeda tentang politik Islam.
Keduanya mengakui pentingnya prinsip-prinsip Islam dalam setiap aspek kehidupan, namun keduanya memiliki interpretasi yang berbeda tentang ajaran-ajaran Islam dan relevansinya dalam kehidupan modern.
Demikian dikemukakan Prof. Juan Silalahi dalam acara Kajian Cendekia ke-2 bertema “Umat Islam Dalam Spektrum Politik” Oleh Pengurus Pusat Badan Koordinasi Muballigh Se-Indonesia (PP. Bakomubin) di Aula AH Nasution Masjid Cut Mutiah, Jakarta (14/2/2018) seraya menambahkan, Islam dengan negara diyakini oleh hampir setiap muslim bahwa pentingnya prinsip-prinsip
Islam dalam kehidupan politik.
Namun, ujar Juan Silalahi, karena karakteristik Islam yang multi interpretatif, maka tidak pernah ada pandangan tunggal tentang bagaimana Islam dan politik harus berkorelasi dengan benar.
Sementara itu, Prof. DR. Jimliy Assydiqy mengatakan, Masjid Cut Mutiah adalah roh dan barometer dalam Islam kita harus mentaati
peraturan-peraturan yang sudah disepakati dan jangan dilanggarnya karena negeri kita ini negeri muslim terbesar, ulama itu ya umaroh tidak bisa dipisahkan, yang mewakili presentasi ya keulamaan dijaman now ketika demokrasi identik dengan kualitas tidak kwantitas maka kita diimbangi dengan keadilan dan kebenaran.
“Marilah kita bersatu sesama umat muslim dan jangan terkecoh oleh Medsos-Medsos yang ada, dan kita juga jangan membenci Medsos, namun kita nikmati saja dan mengawal negeri kita. Sistem politik jangan sampai terpecah belah sehingga kita harus bersatu, perbaiki apa yang perlu kita perbaiki,” kata Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia selaku keyspeaker dalam acara tersebut.
Sedangkan, Prof. DR. Effendi Ghazali, M.P.S, ID mengatakan, dari bidang komunikasi sikap apa yang jadi ulama itu paling menonjol yaitu harus benar dan adil kalau ulama yang diharapkan ikhlas dan jujur dan ini tidak banyak yang ulama-ulama tidak ikhlas dan tidak jujur dan komunikasi yang sering terjadi sering dilevel atas saja ulama dan umaroh dan jangan dikaitkan dengan politik
“Dari pengertian tentang komunikasi Islam dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi Islam adalah komunikasi yang dibangun diatas prinsip-prinsip Islam yang memiliki roh kedamaian, keramahan, dan keselamatan,” ujar pakar komunikasi dari Universitas Indonesia ini seraya menambahkan, sebagai sebuah ilmu, komunikasi Islam memiliki rujukan utama yang merupakan pedoman hidup bagi kaum muslimin, yaitu Al Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW.
Menurut lelaki asal Sumatera Barat ini, kedua sumber utama inilah memberikan karakterisik komunikasi Islam. Selain Al Qur’an dan Hadits, kitab-kitab yang disampaikan oleh para ulama serta disiplin ilmu lainnya yang turut memberikan kontribusi pada perkembangan ilmu komunikasi secara umum dan komunikasi Islam pada khususnya.
Basri Harahab yang merupakan Sekjen Presidium Alumni 212 mengatakan, hari ini kalangan Muslim bukan pecah tapi malah berkembang dan saya sebagai Ketua Umum di Menteng Raya 58, sebagai mana yang dapat disampaikan adalah konsep kita adalah bermusyawarah, kita berkasih sayang terhadap sesama umat Muslim tetapi tidak pada orang kafir.
*) Bayu Kusuma, pemerhati masalah Indonesia. Tinggal di Jakarta Selatan.