Mengukur Peluang PDIP Di Pilkada 4 Provinsi “Kunci”
Setelah pemilihan Gubernur DKI Jakarta di tahun 2017, maka ada 4 pemilihan gubernur di provinsi “kunci” yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Sumatera Utara yang akan menentukan political maps menjelang Pilpres 2019.
Di 4 provinsi berpenduduk padat ter sebut, calon kepala daerah dan Parpol pengusungnya untuk memenangkannya, sehingga ada kemungkinan segala macam cara ala Machiavelli akan dilakukan.
Parpol-parpol utama yang berpeluang menempatkan kader terbaiknya menjadi calon presiden di tahun 2019. Parpol-parpol tersebut antara lain Partai Gerindra, PDIP dan Partai Golkar akan “jegal menjegal” walaupun mereka juga melakukan koalisi berjuang bersama-sama.
Yang menarik adalah mengukur Parpol penguasa sekarang ini yaitu PDIP. Parpol yang dipimpin Megawati Soekarnoputri tersebut berhasil membawa kadernya Joko Widodo sebagai Presiden ke-7.
Di 4 propinsi “kunci”, maka peluang terkuat PDIP memenangkan Pilkada serentak 2018 menurut penulis adalah di Jawa Tengah, sedangkan di 3 propinsi lainnya masih perlu dipertanyakan.
Di Jawa Tengah, PDIP mengusung kadernya yang juga incumbent Ganjar Pranowo berduet dengan Taj Yasin anak ulama PPP, KH. Maimoen Zubair. Jika kasus e-KTP clear sebelum Pilkada, maka Ganjar Pranowo akan menang, walaupun tipis karena sosok Sudirman Said yang diusung Partai Gerindra adalah sosok yang baik, nasionalis dan kompeten juga.
Peluang terendah PDIP untuk memenangkan Pilkada serentak 2018 adalah di Jawa Barat. Parpol ini mencalonkan TB Hasanuddin dan Anton Charliyan, mantan Kapolda Jawa Barat. TB Hasanuddin lebih dikenal sebagai tokoh Banten, sedangkan Anton Charliyan terkesan kurang menarik citranya dimata Ormas Islam, bahkan Ridwan Kamil menolak tawaran PDIP untuk berduet dengan Anton juga dengan alasan ini, sehingga PDIP mencabut dukungannya ke Ridwan Kamil. Penulis memperkirakan Pilkada serentak 2018 di Jawa Barat akan dimenangkan Ridwan Kamil. Kalaupun ada saingan berat datang dari pasangan Dedy Mizwar-Deddy Mulyadi, baik Ridwan Kamil dan Dedy Mizwar lebih banyak berpengalaman memimpin birokrasi sipil dibandingkan calon lainnya.
Sedangkan calon PDIP dalam Pilkada serentak 2018 di Jawa Timur dan Sumatera Utara berpeluang sama dengan calon kepala daerah yang diusung Parpol lain. Di Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat bersaing ketat dengan Eddy Rahmayadi. Djarot akan kelabakan jika isu “putra daerah” dimainkan, walaupun Djarot mempunyai pengalaman di birokrasi sipil baik sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Sedangkan di Pilkada Jawa Timur, tekad PDIP mendapatkan 80 persen suara buat Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno agak sulit diraih, karena lawannya cukup berat Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak. Jika saja Walikota Surabaya Tri Rismaharini mau mendampingi Gus Ipul, maka Khofifah-Dardak bukanlah lawan sepadan. Oleh karena itu, penulis memperkirakan Khofifah-Dardak akan menang telak di Pilgub Jawa Timur 2018 mendatang.
Jika skenario dan prediksi ini benar, pembaca sudah tahu siapa Presiden ke-8 kita nantinya di Pilpres 2019 mendatang.
*) Amril Jambak, peneliti di Lembaga Studi Informasi Strategis Indonesia, Riau.