Menyoal Kicauan Twitter Dubes Inggris Soal Papua

Menyoal Kicauan Twitter Dubes Inggris Soal Papua

Dubes Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik melakukan kunjungan ke Papua dalam rangka membahas pembangunan, ekonomi dan pendidikan di Papua, dimana negara kerajaan yang dipimpin Ratu Elizabeth II tersebut berniat bekerjasama pendidikan dengan Universitas Cendrawasih dan Universitas Papua.

Selain itu, Dubes Inggris untuk Indonesia yang beragama Islam tersebut menegaskan sikap pemerintah Inggris mendukung kedaulatan Indonesia dan integrasi Papua ke Indonesia sudah final.

Tampaknya tidak ada yang salah dalam pernyataan yang dikemukakan Dubes Inggris untuk Indonesia tersebut.
Namun “kicauan” Dubes Moazzam Malik terkait dia dan rombongan selama kunjungan ke Papua dengan menyewa 12 mobil, namun tidak ada satupun mobil yang dikendarai sopir orang Papua asli, sehingga kemudian sang Dubes mengkaitkannya dengan “hak bekerja bagi orang asli Papua” yang kemudian dinilai Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah sebagai pernyataan yamg melanggar etika berdiplomasi.

Bagaimanapun juga, pernyataan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah sebagai refleksi mereka memperhatikan masalah Papua dan wujud kepedulian terhadap kedaulatan NKRI, apalagi OPM masih eksis di Papua. Sehingga pernyataan tokoh pemuda Muhammadiyah ini cukup membanggakan dan sarat nasionalisme, sehingga orang asing ttidak mudah seenaknya menghina Indonesia.

Namun disisi yang lain, pernyataan Moazzam Malik juga dapat menstimulus perbaikan kualitas SDM di Papua oleh Pemprov setempat, agar orang asli Papua tidak hanya mampu bekerja sebagai sopir saja bahkan nantinya banyak anak Papua bergelar doktor, semakin banyak yang menjadi Jenderal dan bahkan menjadi Direktur Utama PT Freeport Indonesia ataupun menjadi Dubes Indonesia untuk Inggris.
Jadi menilai pernyataan Moazzam Malik sebagai sindiran untuk memperbaiki mutu pendidikan dan kualitas SDM di Papua ternyata ada benarnya.

Yang kita tunggu dari Pemerintah Inggris terkait Papua sebenarnya adalah Indonesia berharap Inggris menutup semua pintu dan peluang bagi orang Papua yang pernah melakukan tindakan kriminal di Papua tapi melarikan diri dari penjara serta sekarang berada di Inggris yaitu Benny Wenda dan kawan-kawan dengan dibantu beberapa politisi murahan Inggris yang menyuarakan propaganda murahan untuk kemerdekaan Papua. Inggris jika komit mendukung kedaulatan Indonesia seharusnya menangkap mereka dan menyerahkannya ke Indonesia.

“Because it is a positive and real diplomatic and political movement from English government to support Indonesia over Papua problem. Hopefully,” kata pemerhati masalah strategis Indonesia, Erlangga Pratama kepada penulis.

*) L. Airlangga, Direktur Utama Strategic Assessment.

Print Friendly, PDF & Email

Share This:

jurnalintelijen

Subscribe

verba volant scripta manent